search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemerintah Segera Produksi Obat Oseltamivir
Selasa, 11 September 2007, 15:29 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Menko Kesra, Aburizal Bakrie membenarkan pemerintah dalam waktu dekat akan memproduksi obat anti flu burung sejenis tamiflu, yakni bernama Oseltamivir. Obat ini akan diproduksi secara besar-besaran guna memenuhi kebutuhan masyarakat, seiring kecenderungan merebaknya kasus flu burung.

 

" Obat ini akan diproduksi di dalam negeri secara besar-besaran," ujar Aburizal Bakrie dalam acara jumpa pers di Hotel Nikko Nusa Dua, Selasa (11/9). Namun dia tak menjelaskan secara rinci berapa jumlah pastinya produksi abat baru tersebut.

Selama ini, obat tamiflu diimpor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terkait kian merebaknya kasus flu burung di berbagai daerah termasuk Bali. Diharapkan dengan diproduksi di dalam negeri, biayanya bisa ditekan lebih murah,dengan kualitas yang standar.

Sementara itu, Sekretaris Ketua Pelaksana Harian Komisi Nasional Flu Burung dan Pandemi Influenza, Bayu Krisnamurthi mengatakan, dana yang dianggarkan untuk penanganan kasus flu burung tahun ini mencapai Rp 400 miliar.

Dari dana itu,70% untuk penanganan kasus flu burung unggas, sedang 30% lainnya untuk flu burung manusia.Bayu mengingatkan, hingga kini di Bali memang belum terjadi pandemi, namun yang dikhawatirkan adalah munculnya rasa ketakutan terhadap isu flu burung.

"Yang lebih mengkhawtirkan, kalau sampai negara pemasok wisatawan ke Bali memberlakukan travel warning.

 

Secara ekonomi, Bali jelas sangat dirugikan, " ujarnya.Di Bali sendiri, hingga kini sudah ada 16 kasus yang darahnya diteliti badan penelitian dan pengembangan kesehatan (balitbangkes) Depkes Jakarta, dua diantaranya positif terjangkit virus H5N1 sekaligus meninggal dunia, sedang 14 lainnya negatif .

Total pasien terduga flu burung yang pernah dirawat di RSUP Sanglah dalam sebulan terakhir mencapai 25 pasien. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami