search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Teriakkan ‘Anti Pembajakan’ Lewat Musik
Sabtu, 6 Oktober 2007, 09:07 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Sebuah even organizer bernama Wild Star menggelar sebuah acara konser musik bertajuk ‘Stop Pembajak II’. Acara yang meneriakkan kata perang terhadap segala bentuk pembajakan karya seni tersebut, bakal digelar mulai pukul 16.00 s/d selesai, Sabtu (05/10), berlokasi di Jak Resto, Jln. Sunset Road Boulevard, Kuta-Bal.

 

Ketika dimintai keterangan terkait acara tersebut, I Wayan Gede Cahya Sugianta, selaku Ketua Panitia mengaku prihatin akan maraknya kasus pembajakan terhadap karya-karya seni di Indonesia yang semakin membabi buta.

“Kami sebagai generasi muda, tak ingin dicap apatis dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di sekitar kami. Acara ini digelar semata-mata untuk mendukung program pemerintah dalam perlindungan hak cipta, dan sebuah bentuk ekspresi kami sebagai anak muda dalam mensosialisasikan tema anti pembajakan di kalangan para pecandu musik Underground,” ujar Cahya.

Acara itu sendiri bakal menampilkan band-band indie di Bali dengan karakter aliran musik yang berbeda-beda. Band yang dipastikan tampil yakni, Indonesian Flag, Natter Jack, Scared Of Bums, Post Men, Total Vandal, Amnesia, Jump Backher, The Bandit, Kamrat dan puluhan band pengiring lainnya. Dan akan dihentak dengan berbagai aliran musik seperti Punk Rock, Oi!, Crusty Punk, Hardcore, Hip Metal, Classic Rock dll.

Ketika disinggung mengenai faktor pengamanan, Cahya mengaku selain diperkuat dari anggota kepanitiaan sendiri, pihaknya juga melibatkan aparat Kepolisian Sektor Kuta, petugas Pecalang serta partisipasi masyarakat setempat untuk mendukung suksesnya acara tersebut.

 

Cahya berharap dengan diadakannya acara ini, pemerintah dalam hal ini agar lebih serius dalam memperhatikan kasus pelanggaran terhadap hak-hak kekayaan intelektual yang terjadi di Indonesia.
“Mudah-mudahan acara ini ditanggapi positif oleh semua pihak. Dan lebih dilihat sebagai sebuah wadah seni untuk mengapresiasikan kreasi bermusik dikalangan generasi muda,” harap Cahya. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami