search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Banyuning Gelar Tapa Baratha Penyepian
Jumat, 12 Oktober 2007, 17:29 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Segala bentuk aktivitas warga di Kelurahan Banyuning secara serentak terhenti selama sehari penuh. Pasalnya, bertepatan dengan Sasih Kalima, Desa Pakraman Banyuning di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng menggelar ritual penyepian.

 

Gede Wardana salah seorang warga Kelurahan Banyuning mengungkapkan, proses penyepian di Desa Pakraman Banyuning hampir serupa dengan proses penyepian yang dilakukan masyarakat hindu di Bali. ”Ya, hampir sama, kita melakukan Tapa Beratha penyepian,” ungkapnya.

Nyepi Desa Banyuning, demikian orang menyebutnya berlangsung diawali dengan proses pecaruan di catus pata desa Pakraman Banyuning yang sehari kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan proses barata penyepian dengan tidak melakukan aktivitas.

Larangan warga Desa Pakraman Banyuning saat penyepian yang berlangsung Jumat pagi hingga Sabtu pagi itu diantaranya, Amati Karya tidak bekerja, Amati Geni tidak menyalakan api, Amati Lelangunan tidak melakukan hiburan dan Amati Lelanguan tidak berpergian.
Suasana di Desa Pakraman Banyuning yang masuk dalam Kelurahan Banyuning tampak lengang.

Namun sayang, pelaksanaan nyepi desa itu tidak berlangsung dengan khidmat, sebab aktivitas penguna kendaraan bermotor dari warga di luar Desa Pakraman Banyuning masih diperkenankan untuk melintas di jalan utama. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami