Remisi Natal Buat Ratu Mariyuana dan Heroin

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Remisi Natal Buat Ratu Mariyuana dan Heroin

Denpasar

Senin, 10 Desember 2007, 19:31 WITA Follow

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Schapelle Light Corby dan Renae Lawrence, dua cewek asal Australia yang ditangkap dalam kasus narkotika, beruntung di hari Natal 2007 ini. Keduanya dapat remisi (keringanan hukuman) karena beragama Kristen.

Demikian dijelaskan Kalapas Kerobokan Ilham Jaya, Senin (10/12) kemarin. Sejatinya, belum bisa dipastikan berapa remisi yang didapat Corby dan Renae. Setidaknya, ada permakluman bagi para napi yang beragama Kristen kebagian jatah remisi menyambut Hari Natal 2007 ini.

Jumlah napi yang mendapat remisi ada 81 napi. Dari 81 napi, seorang diantaranya bebas murni menjelang Hari Natal.

â€œRemisi akan diberikan kepada napi yang beragama Kristen,â€ kata Ilham, di sela-sela acara Natal bersama jemaat HKBP Denpasar dengan Napi Lapas Kerobokan, Senin (10/12) kemarin.

Dijelaskan Ilham, para napi yang memperoleh remisi kisaran 15 hari sampai 3 bulan. Akan tetapi, kepastian pemberian remisi masih menunggu keputusan Departemen Hukum dan HAM.

Khusus bagi napi Corby dan Renae yang tergolong paling istimewa diantara 11 napi asal Australia lainnya yang terjerat dalam kasus narkotika.

Sekadar diketahui, Corby adalah gadis asal Brisbane yang telah diganjar 20 tahun pidana penjara karena terbukti memiliki 4,1 kg marijuana (ganja) pada tahun 2004 silam.

Renae gadis asal Sydney diganjar dengan pidana penjara selama 20 atas kepemilikan 11,2 kg (brutto) heroin dalam jaringan Bali Nine.

â€œSemua napi punya hak mendapat remisi, kecuali terpidana mati dan seumur hidup. Terpenting mereka berkelakuan baik dalam satu tahun terakhir dan tidak melanggar ketertiban,â€ tegasnya.

Yang berbeda, khusus terpidana mati dan seumur hidup, sindikat Bali Nine tak akan pernah mendapat pengurangan hukuman. Mereka adalah, James Mathew Norman, Andrew Chan, Myuran Sukumaran, Scott Anthony Rush, Tanduc Tan Nguyen dan See Ye Chen. (che)