Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Program ‘Banjar Galang Shanti’ Jadi Model Nasional

Denpasar

Selasa, 29 Januari 2008, 18:00 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Program inovatif ‘Banjar Galang Shanti’ (BGS) yang digulirkan PLN Distribusi Bali telah terbukti sukses dalam menghemat penggunaan listrik di kalangan masyarakat Bali. Sejak diluncurkan Juli tahun lalu, program terbaru di PLN ini mampu menghemat penggunaan listrik sampai 10% listrik per bulannya.

“Sukses Banjar Galang Shanti ini nantinya akan dipakai sebagai model dalam program nasional,” ujar General Manager PLN Distribusi Bali, Budiman Bachrulhayat di Denpasar, Selasa (29/1). Hanya saja, istilah yang digunakan tentu berbeda, menyesuaikan dengan daerah masing-masing.


Menurut Budiman, program BGS di Bali ini adalah model pertama yang diperkenalkan di PLN di Indonesia. Bahkan, program ini termasuk mendahului program nasional penghematan listrik, yang rencananya baru akan dimulai bulan depan. Karena program BGS ini dinilai sukses, maka akan dijadikan model.

Dalam program nasional yang jangkauannya juga wilayah Bali, kata Budiman, tiap keluarga akan diberikan 3 lampu hemat energi secara gratis. Berbeda dengan program BGS yang merupakan rintisan, tiap keluarga dari banjar yang ikut program ini, hanya diberikan 1 lampu hemat energi.

 



Selain lampu, ke depan alat-alat elektronik rumah tangga seperti TV, kulkas dan lainnya cenderung akan menerapkan teknologi hemat listrik. Walaupun awalnya relatif lebih mahal, namun ke depan dipastikan akan makin murah.Dalam upaya menghemat listrik, jelas Budiman, yang pertama perlu diperhatikan adalah perubahan sikap masyarakat. Misalnya, membiasakan mematikan lampu saat tidak diperlukan. Juga mematikan pesawat TV kalau tidak ada yang nonton.

Dari pengamatannya di lapangan, Budiman melihat sudah banyak perubahan. Misalnya, kantor-kantor pemerintahan seperti kantor gubernur sudah tidak mubazir dalam penggunaan penerangan pada malam hari. Sementara kantor perbankan masih tampak terang benderang.“Ya, mungkin karena banyak menyimpan uang,” ujarnya berseloroh. (sss)

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami