Kuburan Hanyut, 5 KK Mengungsi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Cuaca buruk yang disertai gelombang besar menghantam sebagai wilayah di Kecamatan Kubu, Karangasem, Sabtu (16/2) malam. Selain membuat pantai disana abrasi, terjangan gelombang juga membuat kuburan milik warga hanyut.
Ironisnya lagi, akibat cuaca buruk tersebut, 5 KK warga Dusun Tigaron, Desa Sukadana, yang rumahnya berada dibibir pantai terpaksa diungsikan. Informasi yang dihimpun Beritabali.com, Minggu (17/2) menyebutkan, kelima rumah yang terancam gelombang besar masing-masing milik Made Mangku, Made Merta, Nengah Laba, Made Putu dan Made Jiweng. Hingga hari ini, warga kelima KK tersebut masih mengungsi dirumah keluarganya masing-masing.
Ditemui dirumahnya, Made Mangku, menuturkan, ombak besar terjadi sekitar pukul 23.30. Saat itu dia bersama keluarganya sedang tidur pulas. Angin kencang dan kerasnya gelombang menbuat dia dan beberapa warga sekitar terbangun dan langsung keluar rumah. “Sebenarnya gelombang laut sudah membesar sejak sejak 5 hari lalu dan kemarin kemarin yang paling besar dengan ketinggian 4 meter,” ungkapnya.
Mangku, mengaku, anggota keluarganya kini sedang mengungsi dirumah saudaranya.Sedangkan dirinya masih tetap bertahan dirumahnya dengan alasan untuk berjaga-jaga.
Yang pasti kerasnya gelombang laut di wilayah pantai Kubu, selain mengakibatkan 5 KK mengungsi, juga mengakibatkan para nelayan setempat kehilangan tempat menambatkan jukungnya. Lokasi yang sebelumnya mereka gunakan telah tergerus abrasi. Beberapa jukung nelayan juga rusak akibat dihantam ombak.
Perbekel Sukadana, mengatakan, abrasi dikawasan pantai Kubu sudah terjadi sejak 2005 lalu dan menerjang kawasan sepanjang 2 km. Di Sukadana sendiri, sampai kemarin abrasi telah menggerus lahan selebar 15 meter. Kerugian juga dialami 40 KK petani garam setempat. Mereka terancam kehilangan mata pencaharian karena lahan dan peralatan penggaraman mereka rusak diterjang ombak.
Abrasi juga mengancam SD 2 Sukadana karena jaraknya dengan bibir pantai sekarang hanya 4 meter. Abrasi dan ombak juga dikhawatirkan mengancam proyek abalone dan pertambakan udang rakyat yang hanya 2 meter dari bibir pantai.
Sementara itu di pantai Tianyar Tengah, juga terjadi abrasi ganas. Kuburan Tukad Wates, Desa Adat Tianyar, Desa Tianyar, hanyut sekitar 3 meter. Bahkan salah satu kuburan atas nama I Wayan Simpen sudah berada sedalam 3 meter di tengah laut.“Abrasi sudah mengancam kuburan sejak tiga hari yang lalu,” ujar Wayan Sudagnyana, Perbekal Tianyar Tengah.
Reporter: bbn/net