Gubernur : Terapkan Setelah Pilkada Selesai
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pemerintah Daerah Bali meminta Pertamina untuk menunda aplikasi smart card (kartu pintar untuk pembatasan pembelian BBM bersubsidi) di Bali. Harapan ini disampaikan Gubernur Bali Dewa Made Beratha dalam keteranganya di Renon, Senin (28/4). Dewa Beratha mengakui permintaan penundaan aplikasi smart card sudah disampaikan langsung kepada pertamina, ketika pimpinan pertamina menghadap ke Kantor Gubernur Bali beberapa hari yang lalu.
Penundaan aplikasi smart card di Bali, bukan karena Bali belum siap tetapi semata-mata karena Bali sedang menggelar proses pemilihan kepala daerah (Pilkada). “Sekarang kan ada Pilkada, saya sarankan selesai pilkada,” kata Dewa Beratha. Menurut Dewa Beratha permintaan penundaan juga untuk meminimalisir gejolak-gejolak sosial di masyarakat. Sebab pelaksanaan aplikasi smart card yang bersamaan dengan Pilkada akan membuka peluang yang lebih besar munculnya gejolak sosial.
“Supaya tidak menimbulkan gejolak, masalah begitu, supaya tenang-lah pilkada di Bali,” tegas Dewa Beratha. Dewa Beratha berharap aplikasi smart card di Bali tidak dipaksakan, walaupun Bali ditunjuk sebagai salah satu daerah pilot project. “Kalau mau dilaksanakan sekarang, ditempat lain masih banyak yang bisa,” papar Dewa Beratha.
Reporter: bbn/sin