Dipertanyakan, Keyakinan

Senin, 5 Mei 2008, 20:48 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dugaan agama ganda (Hindu dan Islam) yang dianut calon gubernur (cagub) Bali, Prof. I Gede Winasa dipertanyakan sekelompok masyarakat asal kabupaten Jembrana. Masalah ini dibawa ke DPRD Bali, Senin (5/5). Rombongan enam orang yang dipimpin Ida Bagus Mantra ini diterima tiga anggota DPRD Bali, yakni Ketua Komisi I, Made Arjaya, Wayan Sutena dan Yuhana Zubaedah.

Ketua rombongan Ida Bagus Mantra membeberkan sejumlah bukti identitas Winasa yang agamanya cenderung ganda. Misalnya, pada surat keterangan menikah yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tanggal 20 April 2005, disebutkan bahwa Gede Winasa yang kelahiran 9 Maret 1950 beragama Islam. Sementara pada bukti diri lainnya, dalam kartu keluarga (KK) tahun 2003 dengan alamat di Desa Tegalcangkring Kecamatan Mendoyo, Gede Winasa disebutkan beragama Hindu.

"Jadi, kuat dugaan kami, agama yang dianut Pak Winasa itu ganda. Jika data itu benar, saya sangat sedih, karena ada dusta di antara kita. Dan tidaklah sepatutnya kepala daerah mempunyai perilaku seperti itu apalagi merekayasa agama sebagai alat politik untuk merebut jabatan," tandas Ida Bagus Mantra, pemerhati Umat Hindu Jembrana, usai diterima anggota DPRD Bali. Di Banyuwangi, lanjut Mantra, diduga kuat Winasa dan istrinya Ratna Ani Lestari (yang juga saat ini bupati Banyuwangi, red) tercatat sama-sama Islam yang dikuatkan dalam Akta Nikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyuwangi, 14 Juni 1998).

Sedangkan di Jembrana keduanya diduga kuat beragama Hindu, yang dikuatkan Surat Sudi Wadani dan juga dalam Kartu Keluarga tahun 2003. Begitu juga soal perpindahan agama istrinya, dari Islam ke Hindu dikuatkan surat Pernyataan Masuk Agama Hindu (Sudi Wadani) yang ditandatangani Lurah/Kades Tegalcangkring dan Desa Pekraman Tegalcangkring, Nyoman Sudiana, tertanggal 14 Juni 2003. Terkait dugaan itu, Mantra meminta kepada DPRD Bali untuk menelusuri kebenaran yang tercantum dalam sejumlah identitas Winasa tersebut.

Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya menyatakan menampung aspirasi tersebut, dan segera akan menelusuri kebenarannya. Anggota DPRD lainnya, Yuhana Zubaedah yang berasal dari daerah pemilihan (DP) Jembrana berjanji segera akan menelusuri data-data yang dibawa Ida Bagus Mantra dkk. tersebut. Menurut Zubaedah, orang yang mempermainkan agama disebutnya sebagai orang yang murtad, apalagi berpindah-pindah agama yang dilandasi dengan kepentingan-kepentingan sesaat. Saya segera akan menelusuri kebenaran data-data tersebut, janji Zubaedah dari PPP ini. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami