Dipaksa Menghisap â€˜Burungâ€™ Pak Guru

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Dipaksa Menghisap â€˜Burungâ€™ Pak Guru

Julah

Selasa, 30 September 2008, 18:10 WITA Follow

ilustrasi/google

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Lima pelajar di Desa Julah Kecamatan Tejakula menjadi korban pelecehan seksual, dengan cara dipaksa untuk memainkan dan menghisap ‘burung’ sang guru. Kasus pelecehan yang terjadi bertahun-tahun itu terungkap dan dilaporkan ke Mapolsek Tejakula.

Terungkapnya ulah sang Guru, Safrudin (43) berawal saat salah satu korbannya, Gede DA (10) mengadu kepada orang tuanya, dimana di dalam kamar milik Guru sekolahnya itu telah dipaksa untuk menghisap ‘burung’ Safrudin. Kontan saja mendengar pengaduan anaknya, orang tua Gede DA melaporkannya ke Polisi.

“Pelecehan seksual yang dilaporkan oleh korban terjadi sekitar bulan Juli lalu, dimana korban disuruh oleh pelaku mengambil tes ujian di kamar pelaku.

Saat berada di kamar pelaku masuk dan menutup pintu dan ganti celana memakai sarung, pelaku kemudian memaksa korban untuk menghisap kemaluannya namun ditolak oleh korban.

Selanjutnya pelaku memegang tengkuk korban dan mendekatkan mulut korban ke kemaluan korban sembari melakukan ancaman,” ungkap Kapolsek Tejakula, AKP. Made Putra Adnyana.

Pelecehan seks yang dilakukan Safrudin tidak saja menimpa Gede DA, namun empat pelajar lainnya juga mengalami hal serupa diantaranya, Nengah WT (15), Ketut SD (13), Putu PT (15) dan Gede AD (11).

” Ada lima korban yang melaporkan oknum guru dengan titel Sarjana Agama itu ke kita. Ini akan kita sikapi karena semua korban masih di bawah umur dan berstatus sebagai pelajar,” tegas Putra Adnyana.

Lima korban yang diperiksa secara marathon di Mapolsektif Tejakula mengakui telah lama menjadi korban perlakuan cabul Sang Guru. Namun lantaran takut dengan ancaman gurunya, kelima korban memilih diam, hanya saja korban pertama menceritakan kepada orang tuanya, sehingga pelaku Safrudin dilaporkan ke polisi. (sas)