search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Balai Arkeologi Denpasar Periksa Sarkofagus Keramas
Rabu, 14 Januari 2009, 13:42 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Balai Arkeologi Denpasar Periksa Sarkofagus KeramasSejumlah arkeolog dari Balai Arkeologi Denpasar hari ini mendatangi lokasi penemuan sarkofagus di Keramas Gianyar. Dari hasil pemeriksaan sementara, sarkopagus yang ditemukan buruh batu bata ini diperkirakan berumur 2500 tahun.

Dari hasil pemeriksaan tim Balai Arkeologi Denpasar diketahui sarkofagus atau peti mati batu ini berasal dari jaman 500 tahun sebelum masehi hingga 300 tahun setelah masehi. “Umurnya sudah sangat tua, 2500 tahun lebih. Pada jamannya, sarkopagus ini digunakan untuk penguburan tokoh masyarakat yang mempunyai posisi penting dalam strata sosial mereka. Proses pembuatan sarkofagus ini juga memerlukan tingkat keahlian tinggi,” jelas Wayan Suantika, Kepala Balai Arkeologi Denpasar.

Sarkofagus ini, kata Suantika, berbentuk perahu, dan terdiri dari dua bagian yakni bagian wadah dan penutup. “Pembuatan sarkofagus ini memakai konsep perahu. Ini sebagai symbol kendaraan roh menuju surga. Selain itu juga terdapat bagian yang berfungsi sebagai pegangan sarkofagus saat prosesi penguburan,” imbuh Suantika. Sarkofagus yang ditemukan di Keramas ini, kata Suantika, merupakan sarkofagus yang ke-12 di Desa yang sama. Sarkofagus lainnya juga ditemukan di lokasi lainnya seperti di Desa Pendem.

“Penemuan beberapa sarkofagus ini menunjukkan pada waktu itu sudah ada suatu kelompok masyarakat dengan suatu sistem sosial budaya dan sudah memiliki tokoh yang dianggap penting dalam komunitasnya,” ujar Suantika. Sarkofagus berbentuk perahu berisi tulang belulang manusia ini ditemukan oleh dua orang buruh saat sedang menggali tanah untuk membuat batu bata. Akibat terkena linggis saat penggalian, bagian penutup sarkofagus ini pecah. 


Guna mengamankan situs bersejarah ini dari kerusakan lebih parah , di sekelilingnya telah dipasangi garis polisi. Untuk penelitian lebih lanjut, sarkofagus ini rencananya akan dibawa ke Balai Arkeologi Denpasar.

Reporter: bbn/art



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami