search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pagar Lapangan Tembak Ambrol Digerus Air Hujan
Rabu, 4 Februari 2009, 16:34 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Hujan deras yang melanda Jembrana beberapa hari belakangan ini kembali makan korban. Setelah pohon peneduh di lintasan Denpasar-Gilimanuk sepanjang hutan Bali Barat bertumbangan, kali ini pagar lapangan tembak yang berada di sebelah timur GOR Krisna Jvara , Dauh Waru, Jembrana terpaksa menyerah. Pagar yang terletak di pinggi sungai Tukadaya tersebut ambrol sepanjang 25 meter.

Dari informasi warga di sekitar lokasi kejadian terungkap kalau ambrolnya pagar tersebut lantaran tidak kuat menahan gerusan air yang mengalir cukup deras dari arah barat atau dari GOR tersebut. "Air yang mengalir begitu besar, kemungkinan pagar tersebut tidak kuat menahannya sehingga ambrol," ujar seorang warga setempat, Rabu (4/2). Sementara pantauan di lokasi, Rabu (4/2), pagar lapangan tembak yang dibuat sebagai tempat pertandingan olah raga menembak saat PORDA 2005 ambrol sepanjang 25 meter. Reruntuhan pagar setinggi 2 meter yang terbuat dari batako tersebut masuk kedalam sungai Tukadaya.

Kadis Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup Jembrana, I Ketut Suwijana saat dikonfirmasi, Rabu (4/2) mengatakan ambrolnya pagar tersebut karena adanya gerusan air sungai pada bagian bawah tembok pagar tersebut yang terbuat dari batu bronjong. "Akibat adanya banjir bandang pada sungai itu, akhirnya batu bronjong tersebut ikut hanyut sehingga pagar tersebut ambrol, " ujarnya.


Suwijana menambahkan pihaknya sedang mengadakan survey terhadap bangunan-bangunan yang ambrol akibat gerusan banjir seperti saluran irigasi, bendungan termasuk juga pagar lapangan tembak tersebut. "Saat ini kita sedang melakukan survey kepada bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan akibat gerusan banjir untuk mengetahui tingkat kerusakannya. Setelah itu baru kita lakukan perbaikan," imbuhnya.

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami