Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Ditembak, Pencuri Kayu Hutan TNBB Ngacir

Gilimanuk

Sabtu, 7 Februari 2009, 18:25 WITA Follow
Beritabali.com

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Tembakan peringatan 2 kali yang diletuskan Tim Patroli Polisi Kehutanan TNBBKendatipun Tim Patroli Polisi Kehutanan TNBB yang dipimpin oleh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Jembrana, I Ketut Catur Marbawa sempat meletuskan tembakan peringatan sebanyak 2 kali, namun pencuri kayu jati di hutan produksi terbatas di sekitar stasiun microwave yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan Bali Barat malah ngacir dengan meninggalkan kayu jati hasil curiannya.

Hutan dengan medan berbukit, berjurang serta hutan yang rimbun membantu pencuri tersebut untuk meloloskan diri kendatipun sempat terjadi aksi kejar-kejaran dengan tim patroli.

"Awalnya kami melihat beberapa oknum masyarakat yang sedang memikul kayu jati, lalu kami kejar bahkan kami berikan tembakan peringatan hingga dua kali namun mereka tetap nekad meloloskan diri. Lalu kami menyisir jejak pelaku sampai akhirnya menemukan tumpukan kayu," terang Catur seijin Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat, P. Bambang Darmadja, Sabtu (7/2).

Lanjut Catur, setelah didekati tumpukan kayu tersebut ternyata berjumlah 63 batang dengan jenis kayu jati bulat yang berdiameter 10-15 cm. "Kami menemukannya di pinggir hutan di jalan kampung Pangkung Tanah Kauh, Melaya," terangnya.

Setelah berkoordinasi dengan Polisi Kehutanan di Resort Polisi Hutan Penginuman, kata Catur, akhirnya barang bukti tersebut diamankan di Kantor Resort Polisi Hutan Penginuman.

Meski, kata Catur, hutan produksi terbatas bukan merupakan wilayah kerja instansinya namun pihaknya merasa berkewajiban menjaga keutuhan hutan tersebut yang juga menjadi penyangga hutan di TNBB. "Kegiatan illegal logging di kawasan hutan produksi juga akan mempengaruhi keutuhan ekosistem kawasan hutan di TNBB," terangnya.

Lanjut Catur, tugas polisi kehutanan memang tidak memilah dari kawasan hutan mana tindak pidana kehutanan tersebut dilakukan. "Polisi kehutanan darimanapun instansinya wajib menindak segala tindak pidana kehutanan yang terjadi," kata Catur. Menurut Catur, dengan melihat potensi kayu jati dan sonokeling di areal hutan produksi semakin berkurang, maka bukan tidak mungkin pelaku illegal logging mulai merambah hutan TNBB.


"Makanya perlu koordinasi dengan bayak pihak, termasuk masyarakat. sekecil apapun peranan masyarakat untuk menginformasikan kejanggalan yang terjadi di dalam hutan, akan sangat berguna bagi kami,"pungkasnya. 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami