SMPN 2 Tabanan Rencana Iuran Rp 50.000 Per Bulan
Beritabali.com, Tabanan
BERITABALI.COM, TABANAN.
Sejumlah orang tua murid SMPN 2 Tabanan mengeluhkan rencana iuran Rp 50 ribu per bulan bagi siswanya. Kekecewaan sejumlah orang tua murid karena kegunaan iuran tersebut dinilai tidak logis, dimana salah satunya untuk membeli sapu dan ember.
Yang tidak mengenakkan lagi adalah iuran yang rencananya terkumpul Rp281 juta lebih itu akan digunakan untuk biaya perjalanan dinas guru.
Seperti yang diungkapkan oleh sejumlah orang tua murid yang enggan namanya di-onlinekan. Ia merasa terbebani dengan rencana pungutan tersebut.
"Pasalnya dalam surat edaran Gubernur Bali yang menyatakan larangan memungut uang sekolah. Tapi kenyataannya SMPN 2 Tabanan rencananya menarik sumbangan Rp 50 ribu per siswa untuk dana komite, komputer dan tabungan,” jelasnya dengan nada sedikit kecewa.
Rencana sumbangan tersebut terungkap dari rapat sosialisasi program sekolah yang digelar Komite Sekolah SMPN 2 Tabanan, Minggu (30/8).
Iuran Rp 50 ribu terhadap 976 siswa terkumpul dana Rp 281.088.000 yang rencananya digunakan untuk dana komite Rp 24 ribu, keperluan komputer Rp 16 ribu dan tabungan siswa Rp 10 ribu.
Dana yang terkumpul itu juga akan digunakan perbaikan dan pemeliharaan di antaranya digunakan untuk membeli sapu, ember, lap dsb yang perbulan dianggarkan Rp 400 ribu, perbaikan kursi Rp 400 ribu per bulan, melabur tembok Rp 500 ribu per bulan.
Media pembelajaran Rp 500 ribu per bulan dan taman Rp 500 per bulan.Terkait kegiatan rumah tangga, dari dana komite tersebut di antaranya digunakan untuk perjalanan dinas guru Rp 1.107.000 per bulan dan siswa Rp 1.021.000.
Juga digunakan untuk peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan Rp 600 ribu per bulan, hubungan dengan instansi terkait Rp 500 ribu per bulan. Kegiatan yang tidak logis lainnya adalah untuk kegiatan Upacara Keagamaan, misalnya untuk upacara saraswati menghabiskan biaya Rp 300 ribu per bulan.
“Masak kegiatan Saraswati setiap bulan?,” ujar seoarang wali murid. Meski menerima rencana tersebut dengan terpaksa, para orang tua murid mengaku kecewa karana sejumlah dana digunakan untuk biaya yang tidak logis. (nod)
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
