Ngelawang, Tari Barong Keliling Banjar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Perayaan Hari Raya Galungan di Tabanan Bali juga diwarnai dengan tradisi ngelawang. Selain sebagai hiburan warga desa di hari raya Galungan, tradisi ini juga untuk memohon kepada Sang Pencipta agar warga desa diberi kerahayuan atau keselamatan dari serangan wabah dan unsur-unsur negatif lainnya.
Sejak pagi hari ratusan Barong Ngelawang sudah tampak berkeliling, menari dari satu rumah warga banjar (dusun) ke rumah warga banjar lainnya. Suasana menjadi semakin meriah ketika warga banjar secara bergiliran ngupah (memberikan bayaran) secara sukarela kepada para penari barong bangkung tersebut.
Saat sedang menarikan barong ngelawang, penari yang memakai boneka barong seringkali digoda anak-anak. Anak-anak desa ini sengaja menggoda agar barong ngelawang mau mengejar mereka.
Jika sudah dikejar barong ngelawang, itu menjadi keceriaan luar biasa bagi anak-anak saat merayakan Hari Raya Galungan. Tradisi Ngelawang merupakan pentas seni barong keliling desa.
Pentas ngelawang ini mirip dengan ngamen, yakni ada unsur menghibur orang dan mendapat upah. Satu kelompok ngelawang biasanya melibatkan 10-15 orang baik anak-anak maupun dewasa, yang terdiri dari penari barong ngelawang dan penabuh gambelan. Ngelawang biasanya dilakukan keliling wilayah banjar atau desa.
Di depan setiap rumah warga, penari ngelawang berhenti untuk menarikan barong ngelawang. Kehadiran tradisi barong ngelawang bagi warga desa di Bali bermakna untuk menghadirkan ketentraman, mengusir roh-roh jahat atau hal-hal negatif dan mengusir wabah penyakit.
Reporter: bbn/rob