RSUD Negara Tolak Tiga Pasien Hamil

Selasa, 1 Desember 2009, 19:59 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Tiga orang pasien kebidanan yang ingin melahirkan di RSUD Negara terpaksa harus gigit jari. Pasalnya, tiga pasien tersebut “ditolak” oleh rumah sakit satu-satunya milik Pemkab Jembrana.

Lantaran ditolak, tiga orang pasien tersebut akhirnya memilih melahirkan di sebuah rumah sakit swasta di bilangan Kota Negara.

Ketika ditemui di rumah sakit swasta tersebut, ketiga orang pasien masing-masing Komang Resiani (29), warga Dusun Petanahan, Batuagung, Jembrana, Putu Sudiartini warga Dusun Tunas Mekar, Manistutu, Melaya dan Putu Eka Sagitarini, warga Banjar Pasar, Yehembang, Mendoyo mengungkapkan mereka masuk ke RSUD Negara pada hari yang berbeda, namun sayangnya mereka “ditolak” oleh pihak RSUD Negara.

Menurut Ketut Mudiastra (38), suami dari Resiani, istrinya masuk RSUD Negara pada Senin (30/11) pagi dan langsung masuk ruang observasi.

Namun, kata Mudiastra, sorenya seorang bidan yang menangani istrinya itu menyampaikan kalau proses persalinan tidak bisa dilaksanakan dengan alasan jadwal tidak ada.

“Karena khawatir terjadi apa-apa dengan istri saya, saya memilih membawanya ke rumah sakit swasta,” akunya.

Mudiastra tidak mengerti mengapa setelah menunggu lama dan sempat dirawat baru disampaikan kalau persalinan istrinya tidak bisa dilakukan.


“Kami warga biasa tidak paham apa-apa, jangan dibuat bingung,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Gede Anom, suami dari Putu Sudiartini yang ketika masuk RSUD Negara sudah bukaan dua.

Menurut Anom, sejak istrinya masuk ruang UGD pada Minggu (29/11) sore hingga ke ruang bersalin nyaris tidak ada masalah yang berarti.

“Namun masalah baru muncul ketika petugas rumah sakit mengatakan kalau jadwal operasi caesar hanya ada pada hari Rabu dan Jumat. Saya tidak mengerti dengan alasan yang seolah-olah dicari-cari,” tandasnya.

Hal yang sama juga dilontarkan Gede Wiadnyana, suami dari Putu Eka Sagitarini. “Rugi saya jauh-jauh datang dari Yeh Embang, sampai di rumah sakit ditolak,” ujarnya seraya mengucapkan syukur kalau anaknya lahir dengan cara normal.

Sementara itu Direktur RSUD Negara dr. I Gede Wiadnyana saat dikonfrimasi, membenarkan ada pasien hamil yang datang ke RSU Negara, namun pihaknya membantah kalau dikatakan menolak pasien tersebut.

Menurut Wiadnyana, terhadap ketiga pasien hamil itu pihaknya telah melakukan pemeriksaan yang cukup namun karena belum ada indikasi akan melahirkan sehingga disarankan untuk dibawa pulang.

“Kalau nantinya ada gejala sakit atau tanda-tanda mau melahirkan, kami mempersilahkan membawanya kembali ke rumah sakit namun ternyata mereka tak datang dan memilih melahirkan ke RS Swasta,” terangnya.

Terkait operasi caesar, Wiadnyana menambahkan pihaknya harus memperhitungkan dua indikasi yakni indikasi medis dan indikasi sosial.

“Kalau indikasi sosial yaitu operasi karena permintaan pasien, kami bisa saja lakukan tapi tidak ditanggung JKJ. Namun kalau menurut kami indikasi medis yang mengharuskan kami untuk operasi, kami akan lakukan dengan tanpa melihat jadwal dan biayanya ditanggung sepenuhnya oleh JKJ,” bebernya.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami