Berangkat Sebulan Lalu, Menolak Untuk Pulang
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Kendati situasi politik di Mesir kian memanas dan mengarah kepada kerusuhan namun tidak semua warga Indoenesia di Negeri Piramid itu bersedia dipulangkan. Suci Ariani, adalah salah satu TKI Indonesia asal Jembrana menolak dipulangkan karena tempat kerjanya masih aman dan jauh dari pusat kerusuhan.
Suci Ariani termasuk TKI yang bernyali besar. Kendati keluarganya di Dusun Puseh, Tuwed, Melaya memintanya pulang karena keamanan di Mesir tidak terjamin namun Suci menolaknya. Keluarga Suci, yang baru sebulan bekerja di Mesir, hanya bisa pasrah.
“Sebelum dapat kontak via telepon, keluarga memang sempat gundah. Namun sekarang bisa sedikit tenang karena kemarin saya sudah bisa menghubungi anak saya. Dia bilang dalam keadaan sehat dan meminta agar keluarga tidak cemas karena katanya dia berada jauh dari lokasi kisruh,” kata orang tua Suci, Dewa Putu Wasa, Jumat (4/2).
Menurut Wasa, ketenangan dirinya dan keluarganya semakin bertambah ketika saat Suci berbicara di telepon nadanya tenang-tenang saja. Wasa juga mengatakan kalau anaknya itu tidak ada rencana pulang ke Indonesia karena merasa masih baik-baik saja. “Kami hanya bisa pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada dia. Kami hanya bisa mendoakan agar dia selamat di sana,” tambahnya.
Hanya saja, Wasa tetap berharap agar anaknya pulang jika kondisi di Mesir semakin memburuk. “Saat ini, meski berulangkali saya berusaha menghubungi dia ternyata tidak ada jawaban. Kalau kondisinya memburuk, saya harapkan dia pulang saja dan berharap ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi TKI dari pemerintah,” pintanya.
Dewa Putu Merta, adik tiri Suci Ariani, yang ikut menemani Wasa mengatakan keberangkatan kakaknya ke luar negeri untuk bekerja merupakan kedua kalinya. Pertama, kata Merta, kakaknya sempat bekerja di Saudi Arabia selala setahun. Kemudian sepulang dari Saudi Arabia, Suci kembali memilih terbang ke Mesir untuk bekerja sebagai spa therapist.
“Dia berangkat lewat agen TKI di Denpasar. Ketika diantar ke bandara Ngurah Rai, tumben dia menyerahkan selembar kertas dari Konsorsium Proteksi TKI. Mungkin untuk jaga-jaga atau hanya sekedar untuk mengetahui kalau dia berangkat ke luar negeri,” kata Merta.
Reporter: bbn/dey
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
