search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tak Mampu Bayar Cicilan BRI, Edy Bunuh Diri
Rabu, 20 Juli 2011, 09:07 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digagas pemerintahan SBY memakan korban. Karena tidak mampu membayar cicilan angsuran KUR yang dipinjam dari BRI, Putu Edy Gunarta (30) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menegak portas.

Aksi nekat yang dilakukan bapak dua anak di Banjar Cepik Kelod, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan ini diketahui sekitar pukul 20. 00 Wita, Selasa malam (19/7) oleh ibu kandungnya Ni Wayan Kundra (53).

Saat itu saksi Ni Wayan Kundra melihat kamar tidur korban Putu Edy Gunarta terutup rapat. Saksi kemudian berusaha untuk membuka pintu kamar korban namun tidak bisa karena terkunci dari dalam.

Saksi berusaha memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban. Selanjutnya saksi memanggil tetangganya meminta bantuan agar bisa masuk ke dalam kamar.

Tetangga korban kemudian masuk melalui plafon kamar korban. Dipanggil tidak menyahut, tubuh korban yang saat itu dibalut selimut kemudian digerak-gerakan. Ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi.

Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya menegak racun portas karena terlilit utang. Korban sempat memijam uang di BRI terkait program Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 5 Juta.

Kelihan Dinas Banjar Cepik Kelod, Gusti Nyoman Susana, Rabu (20/7 ) mengatakan sebelum ditemukan meninggal di dalam kamar, korban sempat mencarinya untuk dibuatkan KTP.

“Waktu itu saya tidak ada di rumah, hanya saja korban sempat titip pesan agar dibuatkan KTP,” jelas Susana.

Memang diakuinya, korban sempat mendapatkan pinjaman kredit dari program KUR sekitar lima bulan lalu sebesar Rp 5 Juta. Saat itu korban ingin membuka usaha pembuatan plat DK baik mobil maupun motor.

“Saya sempat dengar ia buka usaha jasa pembuatan plat DK sepeda motor dan mobil di wilayah Den Kayu, Mengwi,” jelas Susana.

Sejauh ini Susana mengaku belum tahu motif dari aksi nekat yang dilakukan korban.

“Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena dililit utang,” duganya.

Hal itu dibuktikan karena ada surat wasiat yang ditingalkan korban di atas lemari kamarnya. Dalam surat itu disebutkan
korban nekat mengakhiri hidup karena tidak mampu membayar utang. Tidak lupa di dalam suratnya korban juga menitipkan istri dan dua anaknya.

”Korban dikenal pribadinya tertutup,” tambah Susana.

Pihak keluarga sudah merelakan kepergian Gunarta dan menolak dilakukan visum oleh pihak kepolisian.

“Benar keluarga korban menolak untuk dilakukan visum terhadap mayat korban. Karena keluarga korban merelakan kepergian korban dengan ikhlas,” tandas Susena.

Korban meninggalkan istri Ni Nyoman Sukarini, 29, dan dua anaknya yang masih duduk dikelas III SD dan balita berumur 4 tahun.

 



Rabu sore tadi jenasah korban dikubur di setra setempat. 
 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami