Rusak Pos Polisi, 4 Pelajar Jadi Tersangka
BERITABALI.COM, DENPASAR.
4 orang pelajar ditetapkan sebagai tersangka setelah melakukan pengrusakan terhadap sebuah mobil dan Pos Polisi di Denpasar. Mereka mengaku aksi itu dilakukan karena dibawah pengaruh minuman beralkohol.
Keempat tersangka yang ditangkap polisi ini berusia di bawah 18 tahun, masing-masing BPT (18) pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Denpasar, JRM alias Mokay (14) pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), NB (14) seorang pelajar SMP, dan AY (16) pelajar SMK. "Empat orang sudah kami ditetapkan sebagai tersangka berdasar keterangan saksi-saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara," jelas Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Ida Sarjana, di Denpasar, Rabu (5/9/2012).
"Mereka melakukan itu karena sedang dibawah pengaruh minuman beralkohol. Mereka menggelar pesta miras sebelum melakukan aksi pengerusakan di sejumlah tempat termasuk Pos Polisi," imbuh Sarjana. Dari tangan tersangka, polisi menyita tiga pecahan batu, pecahan kaca mobil, pecahan kaca pos polisi, serta satu unit sepeda motor. Aksi brutal para pelajar ini terjadi Sabtu (1/9/2012) malam sekira pukul 20.30 Wita. Saat itu sekelompok pelajar berkumpul mengadakan pesta minuman keras di Jalan Gurita Denpasar.
Usai pesta minum, mereka mengendarai sepeda motor bergerak menuju Jalan Tukad Yeh Aya dan melempar sebuah mobil yang melintas. Mereka berhenti di sebuah pertokoan kosong untuk kembali menggelar pesta miras di Jalan Tukad Batanghari. Aksi anarkis kembali dilakukan dengan melempari dua mobil di Jalan Waturenggong dan di depan sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Raya Sesetan.
"Ada Pos Polisi di pertigaan Jalan Pulau Saelus Sesetan Denpasar yang ikut dirusak para tersangka," ujar sarjana. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 170 junto 55 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dengan ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
