Anggota Sandhi Murti Mulai Ahli Bom, Tentara, Profesor, Hingga Tukang Kebun
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Mulai 17 Juli hingga akhir bulan September 2012 lalu, rombongan Perguruan Beladiri dan Kebatinan Sandhi Murti Indonesia melakukan lawatan ke Benua Eropa. Ada beberapa negara yang dikunjungi mulai Turki, Bulgaria, Jerman, Belanda, dan Rumania. Dari semua negara yang disinggahi, kunjungan terlama dilakukan di negeri balkan Bulgaria. Berikut ini catatan perjalanan Sandhi Murti Indonesia selama kunjungan di Bulgaria.
Selama di Bulgaria, rombongan Perguruan Beladiri dan Kebatinan Sandhi Murti mengadakan kunjungan ke anggota yang tersebar di 15 provinsi dari total 26 propinsi yang ada di Bulgaria. Selama kunjungan tersebut terungkap jika anggota Sandhi Murti di Bulgaria berasal dari berbagai profesi mulai professor yang bekerja di Kementerian Pertahanan Bulgaria, insinyur ahli membuat bom, perwira tentara angkatan darat Bulgaria, hingga tukang kebun yang sudah berusia lanjut.
Leonid Astalov (47) merupakan salah satu dari sekitar 1.000 anggota Sandhi Murti yang ada di Bulgaria. Pria yang biasa dipanggil Leo ini, tinggal di kota Assenovgrad, sekitar 150 kilometer dari Sofia, ibukota Bulgaria. Pria yang sudah dikarunia 2 orang anak remaja ini merupakan seorang insinyur tehnik dengan gelar Dipl. Eng. Dia merupakan insinyur ahli membuat berbagai jenis bom. Beberapa bom hasil karyanya sudah dipatenkan di beberapa negara.
Sebelum bergabung dengan Sandhi Murti, Leo pernah menjalani berbagai jenis pekerjaan. “Saya dulu pernah bekerja di militer Bulgaria. Tapi saya kemudian keluar karena ternyata kerja di dunia militer tidak sesuai dengan jiwa saya. Saya tidak suka jika bom hasil karya saya digunakan untuk membunuh orang lain,” ujar Leo, saat ditemui di Kota Assenovgrad, Bulgaria, (19/7/2012).
Keluar dari karir militer, Leo sempat menganggur tanpa pekerjaan selama setahun dan hidup prihatin. Akhirnya pria yang juga guru karate ini menjalani pekerjaan sebagai bodyguard untuk orang kaya di Bulgaria. “Selama jadi Bulgaria, saya sering harus berkelahi dengan orang lain untuk melindungi bos saya. Saya pernah luka parah di bagian tangan karena terkena pisau saat berkelahi melindungi klien saya,” ujar pria dengan tubuh pendek dan kekar ini.
Karena merasa tidak cocok dengan jiwanya yang anti kekerasan, Leo akhirnya kembali pindah profesi mencoba bisnis di bidang asuransi untuk rumah dan mobil. Di bidang asuransi ini, pria humoris ini menemukan hokinya dan kini menjadi bos asuransi dan memiliki kantor sendiri di Kota Assenovgrad.
“Semenjak bergabung menjadi anggota Sandhi Murti, saya menemukan ketenangan bathin. Di Sandhi Murti saya mendapat berbagai macam pelajaran hidup yang amat berguna baik bagi kehidupan pribadi saya maupun bisnis saya. Saya jadi lebih bisa mengendalikan diri dan terhindar dari hal hal negatif. Saya juga bisa ilmu beladiri Sandhi Murti yang lebih mengedapankan perdamaian daripada kekerasan fisik,”jelasnya.
Anggota Sandhi Murti lainnya, Angel Stoichkov (37), merupakan mantan perwira angkatan darat Bulgaria. Pria yang akrab dipanggil Angel ini mengaku keluar dari dinas tentara Bulgaria karena pekerjaan di militer tidak cocok dengan jiwanya yang anti kekerasan. “Saya dulu sering berselisih paham dengan atasan saya. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari dinas kemiliteran angkatan darat Bulgaria,”ujar pria tinggi kekar yang tinggal di kota Sofia ini.
Kini Angel bekerja di bagian IT (informasi tehnologi) di Bandara Sofia Bulgaria. Di profesi barunya ini, ia mengaku merasa cocok dan sudah sesuai dengan jiwanya yang anti kekerasan. “Menjadi anggota Sandhi Murti saya mendapat banyak pelajaran berharga dalam kehidupan, seperti nilai-nilai kebajikan, menghargai orang, mengontrol emosi dan hawa nasfu dan lain sebagainya. Ilmu beladiri yang saya pelajari di Sandhi Murti juga membuat saya lebih percaya diri dalam menjalani hidup.
Pinisepuh Sandhi Murti Gusti Ngurah Harta menjelaskan, anggotanya yang tersebar di berbagai negara, memang terdiri dari berbagai latar belakang dan usia. “Di Bulgaria ini saja anggota Sandhi Murti terdiri dari berbagai latar belakang profesi mulai Profesor yang bekerja di Kementerian Pertahanan, Petugas Imigrasi, Kepala Polisi, Perwira tentara, dokter ahli, artis penyanyi terkenal Bulgaria, body guard, pengusaha kaya, psikolog, dan berbagai latar belakang profesi lainnya.
Bahkan tukang kebun dan pelatih menunggang kuda juga ikut gabung dengan perguruan Sandhi Murti Bulgaria. Kita terbuka untuk semuaanya asal semuanya mempunya itikad baik untuk belajar nilai nilai kearifan lokal Bali,”jelas pria yang akrab dipanggil Turah ini.
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
