search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bentuk Revitalisasi Budaya Kidung di Bali
Rabu, 12 Desember 2012, 18:21 WITA Follow
image

nyomanadnyana.blogspot.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hasil Penelitian Fakultas Sastra Universitas Udayana menunjukkan bahwa kidung interaktif radio dan televisi telah menjadi bentuk revitalisasi dari budaya kidung di Bali.

Budaya mekidung atau menembang yang dulu dilakukan oleh beberapa orang dalam satu komunitas, kini sangat diminati kini makin diminati masyarakat Bali.

Peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Udayana Dr. I Dewa Windu Sancaya pada keteranganya di Denpasar menyampaikan revitalisasi budaya kidung dalam bentuk kidung interaktif di radio dan televisi tidak hanya menarik bagi masyarakat Bali untuk belajar mekidung, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat Bali untuk melestarikan budaya mekidung. Selain itu jenis-jenis kidung yang ditembangkan juga semakin beragam.

“dulu hanya mengenal beberapa jenis tembang, jadi sebetulnya dalam kekayaan sastra Bali itu kaya sekali dengan tembang-tembang yang entah karena proses apa pada zaman dulu , lalu tidak terwariskan dengan baik, adanya media modern ini memberikan kesempatan buat menggali dan menemukan khazanah-khazanah lama” ujar Dr. I Dewa Windu Sancaya Dewa Windu Sancaya menambahkan berkembangnya kidung interaktif di radio dan televisi juga menjadi titik balik bagi masyarakat Bali untuk kembali mempelajari belajar membaca dan menulis bahasa Bali.

 

Apalagi sebagian besar tembang-tembang kidung ditulis dalam bahasa Bali di dalam lontar.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami