Virus Flu Burung Jenis Baru Serang 3 Kabupaten
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya menyatakan tiga kabupaten di Bali saat ini positif tertular virus flu burung varian baru yakni H5N1.232. Menurutnya, virus varian baru ini diketahui lebih ganas dari varian lama yang sebelumnya tersebar di wilayah Bali.
Suarjaya memaparkan, tiga kabupaten yang dinyatakan sudah positif yakni Buleleng, Tabanan, Bangli. Dan tidak menutup kemungkinan virus varian baru ini menyerang kabupaten lainnya di Bali yang agak rentan terhadap peredaran unggas.
"Dari hasil pemeriksaan cepat tersebut diketahui jika ternak itik yang mati mendadak di tiga kabupaten tersebut ternyata sudah positif virus flu burung varian baru yang lebih ganas dari varian lama," ujar Suarjaya, Kamis (10/1/2013).
Tiga kabupaten yang dinyatakan positif tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan cepat (rapid test) terhadap ternak itik yang mati secara mendadak mulai dari akhir Desember 2012 hingga awal Januari 2013. Varian baru lebih ganas dari lama karena diketahui sudah terbukti menyerang ternak itik yang dikenal lebih kebal terhadap penyakit.
"Kalau itik saja sudah bisa dengan mudah diserang, apalagi ayam dan bahkan manusia," tegasnya. Terkait hal itu, Suarjaya mengaku Bali saat ini sudah ditetapkan siaga satu terhadap kasus flu burung varian baru ini. Jika sudah menyerang manusia maka statusnya akan ditingkatkan menjadi KLB flu burung. Saat ini, 9 kabupaten di Bali punya risiko yang sama karena hempasan angin yang kencang yang terjadi saat ini.
Virus varian baru ini menyukai tempat yang lembab dan dingin dan ia bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama bila daging unggas atau telur ditaruh di dalam kulkas. Bahkan virus varian baru ini bisa menyebar ke mana-mana melalui unggas yang saat ini marak beredar dari luar Bali. Untuk virus flu burung varian lama, sejak tajun 2007 lalu di Bali sudah temukan baik di Jembrana dan Tabanan. Di Bangli pada tahun 2011 terjadi pada manusia. Dan tahun 2012 di Kerobokan Bali juga sempat terjadi pada manusia.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya ini, diharapkan Dinas Peternakan dan kepolisian wilayah Bali bertindak tegas terhadap peredaran unggas dari luar Bali dan mengamankan masuknya unggas ke Bali untuk sementara waktu sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. "Virus varian baru awalnya ditemukan di Jawa Tengah, kemudian pindah ke Jawa Timur dan akhirnya ke Bali. Ada kemungkinan besar status Bali yang positif saat ini adalah tertular oleh itik dari luar daerah," jelasnya.
Dinas Peternakan Provinsi Bali sudah mengeluarkan edaran resmi terkait upaya preventif dan promotif kepada seluruh dinas peternakan seluruh Bali, agar bisa mengawasi peredaran unggas terutama itik. Sementara, anggaran dari Provinsi Bali tahun 2013 untuk semua penyakit menular dan KLB yang mencapai Rp 18 miliar.
Reporter: bbn/bgl