Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Paket PAS Dikawal 85 Advokat

Sabtu, 16 Februari 2013, 17:11 WITA Follow
Beritabali.com

google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membentuk tim advokasi menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 15 Mei 2013. Tim advokasi ini terdiri dari 85 orang advokat.

Tim Advokasi Hukum dan HAM DPP PDIP, Arteria Dahlan, menyebutkan, meski perhelatan pilgub belum dimulai, namun sudah terjadi dugaan pelanggaran.  Arteria menyebut ada ratusan dugaan pelanggaran.

"Ada 113 dugaan pelanggaran yang dilakukan bakal calon. Yang paling dekat adalah bloking kader kami saat simakrama Gubernur Bali di pendopo Gedung DPRD Bali tadi pagi. 

Padahal tidak ada satu niat pun dari kader kami untuk meneriakkan yel-yel kandidat yang diusung PDIP," kata Arteria saat peluncuran tim advokasi Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Sukrawan (PAS) di posko pemenangan PDIP, Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Sabtu (16/2/2013).

Arteria meminta kepada tim advokasi untuk menjadikan ajang Pilgub Bali ini sebagai ruang untuk membangun pendidikan politik masyarakat "Jadikan masa pemilukada ini sebagai ajang pendidikan politik. Kita punya mesin partai yang bagus, figur bagus dan massa pemilih yang militan dan cerdas," imbuhnya.

Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD PDIP Bali, I Nyoman 'Punglik' Sudiantara menambahkan, tim advokasi yang dibentuknya berjumlah 85 advokat.

"Namanya tim advokasi PAS. Kami launching sekarang untuk bekerja sebelum dan setelah pemilihan. Ini tim yang multikultur. Kami tidak asal comot orang. Ini gabungan dari Peradi dan KAI. Jumlahnya 85 anggota,"paparnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami