search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hotel Taraf Internasional Pertama di Bali
Minggu, 31 Maret 2013, 12:13 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hotel Bali Beach (Inna Grand Bali Beach sekarang) dibangun tahun 1962 dan diresmikan pada bulan November 1966. Hotel ini mempunyai sejarah tersendiri, dimana merupakan hotel bertaraf internasional pertama di Bali dan satu-satunya hotel berlantai 9 (sembilan), dimana tingginya lebih dari 15 meter.

Hotel tertinggi di Bali ini dibangun sebelum ada ketentuan bahwa bangunan di Bali maksimal tingginya 15 meter. Ini sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kdh. Tk. I Bali tanggal 22 November 1971 Nomor 13/Perbang. 1614/II/a/1971. Isinya antara lain bahwa bangunan di Daerah Bali tingginya maksimal setinggi pohon kelapa atau 15 meter.

Hotel Bali Beach dibangun atas biaya dari rampasan perang Jepang. Hotel tersebut pernah terbakar pada tanggal 20 Januari 1993. Pada saat hotel tersebut terbakar terjadi keanehan yaitu kamar nomor 327, satu-satunya kamar yang tidak terbakar sama sekali.

Pembangunan hotel Bali Beach Hotel yang sekarang berganti nama jadi Inna Grand Bali Beach tak lepas dari sosok Presiden pertama Sukarno. Saat pembangunan hotel, Bung Karno membuat sebuah kamar khusus yakni kamar 327. Setelah munculnya peristiwa 30 September 1965 yang membuat Bung Karno jatuh, hotel ini masih dalam taraf pengerjaan.

Selama hidupnya, Bung Karno belum pernah sekalipun menempati kamar 327 tersebut. Manajemen hotel kemudian tetap menjualnya kepada tamu. Setelah kebakaran hotel tahun 1993, semuanya berubah. Kamar 327 milik Bung Karno sama sekali tidak tersentuh api. Pihak hotel kemudian mengundang hampir semua paranormal yang ada di Bali dan sebagian datang dari pulau Jawa. Maksudnya untuk mencari tahu kekuatan supranatural apa yang ada di kamar 327.

Akhirnya didapat kesimpulan, jika kamar yang awalnya memang sengaja dibangun Bung Karno untuk Sang Ratu Pantai Selatan menyimpan banyak kekuatan mistis. Salah satu contohnya, kamar tidak terjamah api saat berlangsung kebakaran hebat. Hingga kini kamar ini ditutup untuk umum. Jika ada tamu yang mau bermeditasi tetap diijinkan dengan didampingi pemandu dari petugas jaga hotel.

Di depan pintu masuk ditulis peringatan, bagi siapa saja tidak diperkenankan masuk ke dalam kamar tersebut tanpa didampingi petugas jaga. Kalaupun sudah mendapat ijin, untuk masuk ke dalam harus pakai tata cara, diantaranya harus melepas alas kaki dan tidak boleh berbicara kotor. Waktu bermeditasi juga dibatasi 1 jam.

Selain kamar 327, ada juga kamar 2401 yang tidak disewakan kepada tamu hotel. Kamar ini terletak agak jauh dari hotel, tepatnya di sebuah cottage bernomor 2401. Di kamar ini suasananya lebih terasa magis. Setiap ornamen yang ada di sana semuanya berbalut warna hijau. Dari taplak meja, korden sampai sprei dan sarung bantal.

Bahkan, perangkat kecantikan berupa kaca rias juga dihias warna hijau yang merupakan lambang kebesaran Sang Ratu Pantai Selatan. Tatakan piring dan gelas untuk sesaji juga berwarna hijau. Kamar ini dibangun tahun 1972. Sebenarnya sama dengan kamar 327, cuma di sini khusus untuk Kanjeng Ratu Pantai Selatan. Sedangkan di kamar 327, untuk Bung Karno dan Kanjeng Ratu Pantai Selatan.

 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami