Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Jangan Jadikan Bali Kenikmatan Pariwisata Layaknya Hawaii

Gianyar

Selasa, 7 Mei 2013, 19:21 WITA Follow
Beritabali.com

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta agar pemimpin Bali jangan menjadikan Bali sebagai kenikmatan pariwisata layaknya seperti Hawaii.

Putri proklamator Bung Karno itu juga berharap agar pembangunan Bali jangan menggerus nilai-nilai lokal. "Jangan Bali dijadikan kenikmatan pariwisata saja, itu
salah. Jangan jadikan Bali seperti Hawaii," ujar Megawati, ketika ditemui di Restoran Bebek Tepi Sawah Gianyar, Selasa (7/5/2013).
 
Megawati melihat perputaran ekonomi di Bali, khususnya kawasan Kuta, Kabupaten Badung, begitu cepat terjadi. Saking dekatnya dengan alam seperti tertuang dalam konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan manusia, alam dan Tuhan), segala lelaku spiritual orang Bali tak lepas dari alam. Ia meminta hutan bakau yang menjadi cagar pelindung pulau Bali jangan di kontrakan.

"Masak seh hutan bakau mau diserahkan pengelolaannya kepada investor. Itu merendahkan masyarakat Bali. Memang orang Bali tidak bisa mengelola hutan bakau kok mau dikontrakan. Di Kuta itu pergantian perekonomiannya sangat cepat sekali. Sehingga bayangkan kalau teman-teman saya orang asing datang ke Bali mereka bilang Bali sekarang seperti Hawaii," imbuhnya.

Menurut Megawati, Bali adalah miniatur majapahit. Untuk itu ia mengingatkan agar jangan sampai melupakan sejarah. Pada saat penjajahan, kata Mega, seorang penulis bernama Ketut Tantri mengenalkan Bali kepada khalayak internasional. "Dari sejak itulah orang asing mulai bertanya, apa istimewanya Bali," jelasnya.

Megawati mengaku kerap datang ke Bali dan memiliki perhatian tersendiri untuk Bali. Pasalnya, selain mengalir darah Bali, Megawati melihat Bali memiliki kekhasan khusus yang patut dijaga. "Orang Hindu itu ternyata begitu dekat dengan alam. Ritual keagamaannya menyatu dengan alam. Itu suatu hal yang sangat khusus," paparnya.

Bagi mantan Presiden RI ke 5, pemimpin di pulau Bali itu seharusnya mengetahui akar budaya, seni, relasi sosial dan lain sebagainya soal Bali. Jangan hanya pendekatannya industrial dan pariwisata saja. Industri pariwisata, kata Megawati juga penting bagi masyarakat Bali. Budaya, adat, relasi sosial dan kebiasaan yang berkembang di Bali yang telah sekian lama hidup itulah yang menurut Megawati mesti dijaga kelestariannya.

"Pariwisata itu bukan prioritas. Tapi sekarang sudah mulai bergeser. Kalau kita pergi ke Kuta, kita tidak merasa sama sekali berada di Bali. Apa itu Bali? Itu menurut saya bukan Bali. Hanya ada sedikit tanda ke-Baliannya,"jelas Megawati.

Megawati mengaku sejak kecil sudah mengenal Bali. Tetapi Bali saat ini seperti Kuta, sudah jauh berbeda dengan apa yang dilihatnya saat kecil dahulu. "Kuta itu tidak
seperti yang saya lihat ketika saya kecil. Sanur itu masih untung bertahan. Dari saya kecil sampai sekarang Sanur itu masih begitulah," terangnya.

Megawati meminta kebudayaan Bali kedepan mesti dan harus tetap dipertahankan. "Ini yang sangat saya inginkan. Puspayoga dan Sukrawan punya karakter, mengerti apa yang dikehendaki oleh masyarakat. Tapi ya, menang dulu, baru bisa dijalankan program pelestarikan alam, budaya dan adat istiadat Bali," pinta Megawati.  

 



Megawati hadir ke Bali untuk menggelar kampanye mendukung kandidat paket PAS dengan nomor urut 1 yaitu Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan, kader PDIP yang akan bertarung di Pilgub Bali 15 Mei depan.

 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami