Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Teknologi Informasi Untuk Penanggulangan Kemiskinan

Denpasar

Rabu, 29 Mei 2013, 10:02 WITA Follow
Beritabali.com

google.com (ilustrasi)

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kemiskinan memang merupakan masalah umum di dunia yang dipercaya sudah seusia peradaban manusia. Dalam Deklarasi Millennium Development Goals (MDGs) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang ditandatangani pada September 2005, terdapat 8 sasaran yang akan diupayakan tercapai pada tahun 2015 dan sasaran nomor satu adalah mengurangi kemiskinan.

Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan rencana jangka panjang (Tahun 2004–2015) untuk mengatasi kemiskinan. Kabupaten-kabupaten di Bali juga menghadapi masalah yang sama, berbagai upaya terus dilakukan untuk mengurangi kemiskinan.

TIK untuk Mengurangi Kemiskinan

Di tengah pesatnya perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK), berbagai jenis aplikasi TIK dimanfaatkan untuk  mempermudah dan mempertinggi kualitas hidup manusia. Namun demikian, masih belum banyak pihak yang melihat potensi TIK dimanfaatkan dalam upaya menanggulangi kemiskinan, terutama kemiskinan yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan. Padahal dengan beragam inovasi penggunaan TIK, seharusnya TIK juga dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan kemiskinan.

Pemanfaatan TIK untuk strategi pembangunan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Roger Harris dalam bukunya yang berjudul Information and Communication Technologies for Poverty Alleviation (2004), mencatat sekurangnya 12 strategi penanggulangan kemiskinan yang dapat dimaksimalkan dampaknya dengan menggunakan TIK sebagai alat bantu, yaitu (1) Mendistribusikan informasi yang relevan untuk pembangunan; (2) Memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged) dan terpinggirkan (marginalized); (3) Mendorong usaha mikro (fostering microentrepreneurship); (4) Meningkatkan layanan informasi kesehatan jarak jauh (telemedicine); (5) Memperbaiki pendidikan melalui e-learning dan pembelajaran-seumur-hidup (life-long learning); (6) Mengembangkan perdagangan melalui ecommerce; (7) Menciptakan ketataprajaan (governance) yang lebih efisien dan transparan melalui egovernance; (8) Mengembangkan kemampuan; (9) Memperkaya kebudayaan; (10) Menunjang pertanian; (11) Menciptakan lapangan kerja (creating employment); dan (12) Mendorong mobilisasi sosial.

Penggunaan TIK untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia yang terwujud dalam bentuk Telecenter, Community Access Point, atau Balai Informasi Masyarakat telah mulai dilakukan oleh beberapa pihak diantaranya Bappenas, Mastel, APWKomitel, dll. Langkah ini memang telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan.
Namun demikian, konsep penanggulangan kemiskinan dengan memanfaatkan TIK belum diterima luas, terbukti dari baru sedikitnya inisiatif pembangunan yang menggunakan pendekatan tersebut. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh rendahnya tingkat keyakinan akan kemungkinan keberhasilan program penangulangan kemiskinan yang menggunakan TIK sebagai alat bantunya, tapi juga disebabkan oleh faktor ketidakpastian akan keberlanjutan program dengan cara ini.
Kebijakan beberapa Pemerintah Kabupaten di Bali untuk membangun infrastruktur jaringan hingga ke desa-desa, merupakan sebuah tonggak penting dalam upaya mengurangi kemiskinan.

Teknologi Informasi Sebagai Sarana Akses Informasi

Salah satu strategi mengurangi kemiskinan dengan pemanfaatan TIK adalah menyediakan akses informasi. Beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali sudah membangun Jaringan, mulai dari instansi pemerintahan, kecamatan, desa dan sekolah-sekolah, ke depannya tentu diharapkan bisa sampai ke komunitas-komunitas lokal seperti kelompok tani, kelompok nelayan dan kelompok usaha kecil menengah atau koperasi. Penyediaan akses informasi  bersama dalam bentuk komputer dan internet serta bentuk-bentuk TIK lainnya dalam suatu tempat, yg umumnya disebut telecenter adalah media dan cara yang paling realistis untuk menjangkau kalangan masyarakat miskin. Bentuk telecenter dapat beragam, tetapi harus berorientasi pada pembangunan.

Salah satu tantangan terbesar telecenter adalah menyediakan informasi dan layanan yang relevan untuk masyarakat, seperti informasi yang dibutuhkan para petani dan nelayan. Pak Sukad contohnya, seorang petani melon asal Pabelan Jawa Tengah, berhasil meningkatkan panen melonnya dan mengurangi biaya-biaya tanam melonnya berkat informasi yang dia peroleh dari Internet.

Agar dapat berjalan berkesinambungan, masyarakat umum juga harus dapat merasakan manfaat yang dapat ditarik dari telecenter khususnya akses informasi yang disediakan. Manfaat ini secara ekonomis dapat dirasakan melalui peningkatan penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Oleh karena itu, informasi atau layanan yang diberikan haruslah tepat sasaran dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, diolah dalam format yang sederhana, bahasa yang dimengerti, serta disebarkan dengan media komunikasi yang ada.

Teknologi Informasi Sebagai Sarana Pengembangan SDM

Dalam konteks pengentasan kemiskinan, mengembangkan SDM merupakan program utama pembangunan. Dipercaya bahwa rendahnya inisiatif masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan dengan cara mereka sendiri adalah salah satu faktor penghambat pembangunan. Rendahnya inisiatif ini terjadi antara lain karena masyarakat tidak berdaya. Masyarakat akan lebih berdaya apabila mereka berhasil mengembangkan kemampuannya.

 





TIK dapat memberikan sumbangan untuk mempercepat proses pengembangan kemampuan tersebut, baik itu proses pembelajaran formal maupun pelatihan. Dalam proses pembelajaran, keberadaan infrastruktur jaringan Internet dapat berperan dalam proses pembelajaran jarak jauh (e-Learning). Proses pembelajaran jarak jauh juga dapat dimanfaatkan untuk proses pelatihan bagi berbagai kelompok masyarakat, misalnya usaha kecil dan menengah, para penyuluh pertanian dan perikanan serta masyarakat umum yang ingin mendapatkan ketrampilan.

Dengan penyediaan akses informasi dan peningkatan sumber daya manusia, kita harapkan terjadi peningkatan kemampuan masyarakat di Bali khususnya dalam upaya mengurangi kemiskinan. Semoga!

Penulis: I Putu Agus Swastika, M.Kom | STMIK Primakara | @guslongbanget
 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami