Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comBali Rancang Strategi Promosi Pariwisata Tersegmentasi
Denpasar
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali akan merancang strategi promosi pariwisata yang tersegmentasi yang tertuang dalam lima fokus pemasaran.
Ketua BPPD Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan lima fokus pemasaran akan menunjang konsep 'one village one product' (OVOP) dalam mempromosikan pariwisata Bali baik ke dalam dan luar negeri. "Fokus pemasaran kita nanti antara lain divisi sport tourism, MICE, kreatif, leisure dan silver," ujarnya, dalam diskusi kebijakan promosi pariwisata di Bank Indonesia Denpasar, Senin (26/8/2013).
Menurut mantan Bupati Gianyar itu, dipadukannya konsep 'one village one product' dengan pariwisata adalah untuk memberi nilai tambah pada masing-masing sektor serta meningkatkan lama tinggal wisatawan. "Gabungan kedua konsep itu diproyeksikan mampu memberikan nilai tambah untuk masing-masing produk kerajinan asal Bali. Produk dari masing-masing desa di Bali akan dikemas dengan destinasi desa wisata atau pariwisata berbasis komunitas," ucapnya optimis.
Pria yang biasa disapa Cok Ace itu mengaku promosi pariwisata Bali selama ini salah arah karena tidak dilakukan sesuai dengan karakteristik budaya yang ditonjolkan namun cenderung ke hal yang lebih artifisial. "Selama ini promosi tidak efektif. Cenderung dilakukan secara parsial berdasarkan wilayah, dalam konteks instansi, dan mereka jalan sendiri-sendiri. Selama ini kawasan pariwisata Bali masih tersentral di kawasan selatan, mulai Kuta, Seminyak, Nusa Dua dan Jimbaran," jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Provinsi Bali telah mendanai Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali sebesar Rp59 miliar untuk mendiversifikasi promosi yang bertujuan untuk mendatangkan wisatawan dari negara-negara yang selama ini belum optimal seperti Jepang dan Afrika.
Dana itu, kata Cok Ace akan digunakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan diharapkan pada periode 2013 bisa naik sebesar 10%. "Anggaran tersebut terinci sebesar Rp38 miliar dari APBD Bali dan Rp21 miliar dari swasta. Dana tersebut digunakan untuk mengikuti berbagai event promosi baik dalam dan luar negeri seperti travel fair, Cina, Australia, serta ITB Berlin Jerman," paparnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bank Indonesia Denpasar Dwi Pranoto menambahkan jika kontribusi sektor pariwisata hotel dan restoran di Bali masih berada pada angka 29,83%. Sektor pariwisata masih mengungguli pertanian dan jasa dengan kontribusi sebesar 17,20% dan 15,17%. "Dengan kontribusi yang besar itu sehingga sektor pariwisata masih sebagai penyangga tertinggi perekonomian Bali," ungkapnya.
Berdasarkan hasil Survey Perilaku Wisatawan Mancanegara pada triwulan II/2013 oleh Bank Indonesia kantor wilayah III, Pranoto mengaku, pengeluaran wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali rata-rata pada kisaran angka US$150,23 dan rata-rata pengeluaran wisatawan domestik mencapai Rp635 ribu. (dws)
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
