Tak Punya Uang, Bayi Hydrocepalus Dirawat Di Rumah
Negara
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com. Negara. Nasib malang yang dialami Amanda Nurilma, bayi yang baru berusia 6 bulan asal Dusun Kombading Desa Pengambengan, Negara yang menderita kepala membesar (hydrocepalus) sejak berumur 4 bulan ini terpaksa dirawat kedua otang tuanya di rumah karena berpenghasilan pas-pasan.
Keterbatasan biaya membuat orang tua bayi tersebut Amad Budiman (50) dan Nurhayati (38) harus merawat putri keduanya tersebut dirumahnya. Hingga berusia 6 bulan Amanda Nurilma hanya dirawat dirumahnya sendiri. Bahkan bayi tersebut dibawa orang tuanya menumpang di rumah kakaknya Alimijan di Banjar Air Anakan Desa Banyubiru, Negara sudah sebulan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlancar akses berobat jika anaknya sakit.
Kondisi kepala Amanda kini kian membesar dan terkadang menangis kesakitan. Tidak sanggup melihat buah hatinya menderita, saat itu orang tuanya sempat membawa ke RSU Negara. "Kepalanya mulai membesar sejak berumur empat bulan, saya gak tau penyakitnya apa. Lalu saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa, dan diberikan surat rujukan untuk dikirim ke rumah sakit sanglah," jelas Nurhayati ibu bayi malang ini ditemui dirumah kakaknya.
Pihak rumah sakitpun memberikan pengobatan dan memberikan rujukan ke rumah sakit Sanglah untuk dioperasi dengan menggunakan biaya JKBM.
Setelah di rumah sakit umum Sanglah, pihak rumah sakit menjelaskan jika biaya yang ditanggung JKBM hanya biaya operasi dan kamar saja, sedangkan untuk biaya obat dan pembelian selang tidak ditanggung JKBM. Menurut Nurhayati, dirinya tidak tau jika biaya pengobatan dan pembelian selang tidak ditanggung, sehingga dirinya menundan untuk operasi anaknya tersebut," saya diminta untuk menyediakan uang 20 juta untuk pengobatan dan membeli selangnya, sedangkan yang ditanggung hanya biaya penindakan dan kamar saja," imbuhnya.
Nuhayati juga mengaku jika anaknya sebenarnya sudah menjalani operasi Senin (2/9) lalu. Akibat tidak punya biaya akhirnya operasi tersebut ditunda.
Amanda Nurilma yang lahir 7 Maret 2013 lalu kini hanya bisa terbaring tak berdaya akibat penyakit yang dideritanya. Akibat mahalnya biaya tambahan operasi yang tidak menjadi tanggungan JKBM membuat orang tuanya merawat sendiri dirumah dengan keterbatasan biaya pengobatan. Sebagai buruh angkut ikan orang tuanya hanya bisa berdoa dan berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban biaya operasi anaknya tersebut.(Jsp)
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
