Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Masih Minim, Partisipasi Hotel dalam Falsafah Tri Hita Karana
denpasar
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Puluhan hotel menerima sejumlah penghargaan pada Malam Penganugrahan Tri Hita Karana Award 2013 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar pada Selasa, 10 Desember 2013. Event tahunan ini turut dimeriahkan oleh peserta Balinese Food Festival serta pameran dari Gabungan Kelompok Pertanian.
Dalam kesempatan ini, setidaknya sebanyak 100 hotel yang secara terus menerus ikut program THK Awards. Jumlah tersebut berbeda jauh dibandingkan jumlah hotel yang terdaftar pada Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) Bali yang berjumlah 2.043 hotel. Ketua Penyelenggara THK Awards, Gusti Ngurah Wisnu Wardana, mengakui lemahnya partisipasi hotel dalam kegiatan yang digagas 13 tahun yang lalu.
“ Jumlah hotel yang secara terus menerus mengimplementasikan Tri Hita Karana bisa dibilang nol. Padahal konsep Tri Hita Karana sudah ada di Undang – Undang Pariwisata nomor 10 tahun 2009. Pada prinsip Pengelolaan Pariwisata harus memperhatikan masyarakat sekitar, harus memperhatikan lingkungan spiritual, harus memperhatikan lingkungan alam. Jadi tidak hanya lingkungan alam saja harus diperhatikan, pemandangan atau apa tapi masyarakat sekitar , “ kata Wisnu Wardana.
Lebih lanjut dikatakan, perjalanan konsep Tri Hita Karana pada tahun 2013 merupakan puncak dari perjalanan panjang konsep THK sejak ditetapkan sebagai landasan pembangunan Bali tahun 1969 yang dikenal sebagai awal dari Repelita I. Kemudian, Oktober 2013, pada saat KTT APEC di Nusa Dua, konsep THK dijadikan ikon terhadap landasan pembangunan berkelanjutan global ( Global Suistainable Development ), khususnya dalam bidang pembangunan pariwisata global.
Wisnu Wardana dalam penjelasannya, THK Award 2013 berbeda dengan tahun sebelumnya. Dengan turut hadirnya Gabungan Kelompok Pertanian ( Gapoktan ) dan petani Hortikultura serta pengelola briket batok kelapa yang berasal dari sampah sisa – sisa kelapa muda menjadi penekanan MOU antara petani dan pelaku pariwisata dalam ajang pameran.
“ Aktivitas ini, diharapkan menjadi ajang interaksi yang positif antara pengelola hotel selaku user dengan petani sebagai suplyer atau pemasok hasil – hasil pertanian, “ imbuhnya.
Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, yang turut hadir dalam acara tersebut sangat mengapresiasi serta menghargai sekali langkah yang dilakukan oleh Yayasan Tri Hita Karana sebagai wujud untuk memotivasi semangat para Stakeholder pariwisata untuk berlomba – lomba membangun hubungan yang harmonis sebagaimana yang diamanatkan oleh falsafah Tri Hita Karana.
Dirinya berharap, kedepan makin banyak lagi hotel – hotel yang ada di Bali bisa mengikuti Tri Hita Karana Award.
“ Ini penting, untuk meningkatkan kualitas hotel dan melakukan upaya promosi yang dimiliki hotel, sehingga bisa dilirik oleh pangsa pasar wisatawan yang ingin menginap dihotel itu, semacam promosi gratis, ‘’ pungkasnya.
Penyelenggaraan THK Awards 2013 telah melakukan penilaian ke masing – masing peserta dari berbagi kategori, antaranya Penghargaan Publik Relation yang peduli terhadap falsafah Tri Hita Karana, Lomba Menyajikan Masakan Bali, serta berbagai kategori untuk penghargaan medali emas, perak, dan perunggu. Serta, penyerahan peraih Patinum dan Emerald kepada 59 peserta dari Hotel Berbintang, Daerah Tujuan Wisata, Instansi, Sekolah dan Kampus di Bali. (eka)
Reporter: -
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3074 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
