Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Dokumen CIA Tegaskan Keberadaan Alien

Selasa, 1 April 2014, 11:55 WITA Follow
Beritabali.com

inilah.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sebuah dokumen penting Badan Intelijen AS (CIA) tentang bukti keberadaan makhluk luar angkasa (Alien) terbongkar. Jagat raya terbukti tak hanya dihuni manusia. Sebenarnya, peraturan mengharuskan dokumen tersebut sudah harus dibuka ke public (declassified) beberapa tahun lalu. Hanya, setiap kali direktur CIA membawa dokumen tersebut ke Gedung Putih untuk dilegalkan, semua presiden AS selalu memutuskan dokumen tersebut tetap menjadi rahasia penting.

Fakta itu tersebar ke public beberapa hari lalu karena pembocoran. Dokumen bernomor sandi B-1515-147 dengan map plastik berlabel tulisan ‘Sangat Rahasia’ itu dicuri Razik Hythloday, seorang agen CIA keturunan Palestina. Hythloday dikabarkan membelot karena merasa negaranya, AS, sama sekali tidak memberikan perhatian kepada nasib bangsa Palestina.

Dokumen yang dibuat akhir 1945 itu berisikan pengakuan Paul Tibbets, pilot pesawat pembon B-29 Enola Gay yang mengangkut Little Boy, nama lucu untuk benda pembunuh massal, bom atom.

Pada pukul 00.00, 6 Agustus 1945, Tibbets bersama empat kru Enola lepas landas. Tepat pukul 8.15 waktu Jepang, B-29 telah sampai di atas Hiroshima. Dari ketinggian hampir 10 ribu meter mereka menghitung. Little-Boy yang panjangnya 3 meter dengan berat 4 ton pun dijatuhkan. Dalam hitungan detik, kota Hiroshima lenyap bersama ratusan ribu penghuninya.

Dokumen itu mencatat, lima belas menit sebelumnya, pada ketinggian 15 ribu meter, sebuah ‘pesawat’ mendekati Enola Gay. “Bentuknya seperti cakram, berbahan metal perak menyilaukan, dengan sisi luar yang berputar cepat,” tulis Tibbets dalam pengakuannya di dokumen tersebut.

Tibbets mengaku benda tersebut mencoba melakukan komunikasi. Tidak via radio atau sistem alat komunikasi di pesawatnya. “Mereka seperti melakukan telepati menembus helm yang kami pakai,” kata Tibbets. Komunikasi telepati itu dilakukan kepada semua kru Enola. “Mereka meminta kami membatalkan pemboman.”

Kita tahu, Tibbets tak mengindahkan permintaan itu. “Yang saya pikirkan, nasib kamilah yang akan buruk bila perintah pemboman itu kami batalkan.” Yang membuat Tibbets heran, benda terbang itu tak melakukan apapun untuk memaksakan kehendak mereka. “Mereka segera menghilang begitu kami melepas bom.”

Tibbets mendapat medaliDistinguished Service Cross. Namun kehidupan keluarganya memburuk. Keluarganya hancur. Setelah pensiun pada 31 Agustus 1966, Tibbets meninggal 1 November 2007 di usia 92 tahun dengan pangkat bigjen. Konon, di saat sakaratul mautnya dia berteriak-teriak,” Naga! Naga!”, yang diartikan orang sebagai lintasan ingatannya akan Hiroshima dan Nagasaki.

Dokumen Tibbets itu mengingatkan orang akan dokumen lain yang disimpan CIA, yakni dokumen Roswell. Enam puluh lima tahun lalu, beberapa orang menyaksikan sebuah benda jatuh dari langit di Roswell, New Mexico. Lokasi jatuhnya benda itu segera ditutup tentara, sehingga memancing desas-desus bahwa benda langit itu adalah pesawat dari planet lain alias Unidentified Flying Object (UFO).

Pihak berwenang AS saat itu mengatakan, benda itu hanya radar cuaca yang diterbangkan balon dan jatuh.

Tahun lalu, persoalan itu terkuak kembali. Chase Brandon, mantan intel di unit Clandestine Service CIA mengaku telah membaca dokumen rahasia peristwa di Roswell tersebut. Menurut Brandon, laporan Roswell itu tersimpan dalam sebuah lemari besi di bagian Historical Intelligence Collection di kantor pusat CIA, Langley.

"Ada sebuah kotak yang langsung menarik perhatianku. Di situ tertulis satu kata : Roswell," kata Brandon, seperti dikutip Daily Mail. Yang membuat Brandon terkejut, dokumen menegaskan benda itu bukanlah balon radar cuaca. “Itu pesawat dari planet lain di galasi apa dalam jahat raya,” kata dia.

Cerita Brandon diperkuat mantan Juru Bicara Pangkalan AU AS di Roswell, Letnan Walter Haut. Sebelum meninggal Haut meninggalkan sebuah catatan. Isinya, ada serpihan pesawat asing itu disimpan militer AS di sebuah hanggar beserta beberapa tubuh makhluk asing.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami