Dolly Tutup, Pekerja Kafe di Delod Berawah Bertambah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Kebijakan Pemerintah Jawa Timur untuk menutup lokalisasi Dolly mendapatkan perhatian serius Pemerintah Kabupaten Jembrana Bali. Tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian Polsek Mendoyo dan Satpol PP Pemkab Jembrana menggelar razia terhadap wanita pekerja malam kafe dan warung remang-remang yang ada di Desa Delod Berawah Mendoyo, Jembrana.
Razia yang dilakukan menjelang tengah malam ini melibatkan belasan personil gabungan. Satu persatu kafe remang-remang yang ada di kawasan tersebut dimasuki oleh petugas gabungan.
Semua wanita yang berprofesi sebagai cewek kafe atau pelayan tamu, didata identitasnya oleh petugas. Dari lima kafe yang dimasuki petugas, sedikitnya ada belasan cewek kafe yang terdata sebagai pendatang baru.
Mereka sebagian besar berasal dari beberapa daerah di Pulau Jawa, diantarannya Bandung, Jawa Barat, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Kepada petugas mereka mengaku baru bekerja di kafe Delod Berawah antara seminggu hingga 25 hari.
"Saya baru seminggu di sini, sebelumnya saya tidak kerja," ujar Ita Susanti, salah seorang pekerja kafe asal Banyuwangi.
"Selain untuk menjaga ketertiban dan keamanan wilayah, juga sebagai antisipasi eksodus penghuni lokalisasi dolly pasca penutupan,"jelas Ipda Gede Sabda, petugas Polsek Mendoyo, Minggu malam (22/6/2014).
Dari hasil razia dan pendataan di kompleks kafe tersebut, diketahui terdapat penambahan penduduk pendatang di wilayah desa Delod Berawah.
Petugas mensinyalir, penambahan cewek kafe di beberapa kafe dan warung remang-remang ini merupakan imbas dari penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya.
Reporter: bbn/net