search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Bojog Serang Warga di Kawasan Pura Lempuyang
Sabtu, 30 Agustus 2014, 19:43 WITA Follow
image

bbn/net/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Ratusan bojog atau kera liar di kawasan suci Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, Desa Pakraman Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, menyerang warga dan umat yang melakukan persembahyangan di Pura Luhur.

Mengganasnya pasukan bojog atau kera yang meresahkan warga belakangan ini mendapat perhatian seirus dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Menurut Pastika, terkait permasalahan itu perlu ada upaya serius yang dapat diterima dari semua pihak dalam mengatasi persoalan tersebut.

Bagi Pastika, pembuatan lorong berkawat yang direncanakan Pemkab Karangasem, agar dipikirkan lagi langkah jangka panjang dalam penanganannya kedepan. "Harus ada kajian, apa ini bisa selesai masalahnya hanya dengan pemasangan lorong kawat itu. Itu yang perlu kita kaji lebih dalam," ujar Pastika, Sabtu 30 Agustus 2014.

Pastika menduga, keganasan bojog dipicu meledaknya populasi kera liar di kawasan itu yang tak diimbangi dengan ketersediaan pakan. “Itu yang perlu kita pikirkan lebih konprehensif, bisa saja dengan kontrasepsi misalnya. Itu baru kemungkinan dan pemikiran saya. Perlu dikaji lagi oleh mereka yang berkompeten,” tambah Pastika.

Sementara itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg menyatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan melibatkan Desa Pakraman Purwayu dengan melarang para pedagang untuk berjualan mulai dari areal Telaga Mas yang sudah masuk Karang Suci.

"Selama ini kan kita tidak tahu apakah yang berjualan itu dalam keadaan cuntaka atau tidak," jelasnya.

Geredeg meyakini, munculnya persoalan ini tak terlepas dari faktor niskala dan alam yang cuaca tidak menentu. Solusinya, Pemkab Karangasem berencana memusatkan pedagang di areal bawah.  

"Selain itu, juga akan berkoordinasi dengan Wagub Ketut Sudikerta, pihaknya juga akan membuat terowongan kawat untuk melindungi umat dari serangan kera liar," pungkasnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami