search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KNPA : Rumah Bocah Hilang Angeline Tidak Layak Huni
Senin, 25 Mei 2015, 21:25 WITA Follow
image

beritabali.com/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pasca menghilangnya bocah bernama Angeline (8), Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA) akhirnya turun tangan dan mendatangi kediaman orang tua angkat Angeline yang bernama Margareta di Jalan Sedap Malam nomer 26 Denpasar, Bali.
 
Dalam pertemuan itu, Margaritha sempat histeris karena merasa tidak terima pernyataan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA) Arist Merdeka Sirait yang menyatakan rumahnya dianggap tidak layak untuk ditinggali Angeline.
 
Pernyataan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA) Arist Merdeka Sirait bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat Arist dengan ditemani sejumlah petugas kepolisian diajak Margaritha masuk ke dalam rumahnya dan di dalamnya dipenuhi oleh kandang ayam dan anjing.
 
Setelah melihat didalam rumah dan sekitarnya, Arist pun akhirnya menyatakan kondisi rumah yang ditempat Angeline kurang sehat dan kurang layak untuk dihuni oleh seorang anak.
 
"Jika Angeline ditemukan, maka bocah itu tidak diperbolehkan langsung tinggal di rumahnya, namun akan dibawa dulu ke tempat lain untuk disembuhkan trauma psikologisnya," ucap Arist di Denpasar, Senin (25/5/2015).
 
Sementara, Margareta berdalih jika nanti Angeline ditemukan, ia mengaku anak asuhnya itu akan segera dibawa ke Amerika untuk tinggal bersama bibinya.
 
"Saya tidak terima dengan penghinaan ini. Saya akan membunuh siapa pun yang mengambil anak saya. Saya sayang sama Angeline, dia juga sayang sama saya," teriak Margareta dengan histeris,
 
Meski mendapat ancaman dibunuh, Arist berharap pihak kepolisian segera menemukan Angeline demi perbaikan mental anak yang dinilai salah didik dan tinggal di rumah tidak layak huni. Menurutnya, orangtua asuhnya sebenarnya hidup berkecukupan, sayangnya memelihara puluhan ayam dengan kandang yang kotor dan bau.
 
"Kami ingin menolong justru saya mau dibunuh. Meski begitu, kami akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk segera menemukan adik Angeline," ungkap Arist.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, bocah bernama Angeline (8) pada 16 Mei 2015 lalu menghilang, saat ia bermain di depan rumahnya. Isu miring pun berhembus mengenai orang tua angkat Angeline bernama Margaretha yang dinilai sejumlah pihak sangat tempramental yang sering memarahi Angeline dan membiarkannya tinggal di tempat kumuh.
 
Selain dinilai kurang perhatian, Margaretha juga dianggap memaksa Angeline membersihkan kandang ayam serta menelantarkannya dengan membiarkan si anak berjalan kaki ke sekolah dengan jarak tempuh lebih dari satu kilometer.
 
Sikap Temperamental Ortu Asuh Diduga Pemicu Hilangnya Bocah Angeline
 
Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian Polresta Denpasar dan dari hasil kunjungan Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA) bahwa sikap dan perilaku orangtua angkat Angeline bernama Margareta menjadi salah satu pemicu hilangnya Angeline pada 16 Mei 2015, saat ia bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam nomer 26 Denpasar, Bali
 
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dalam kunjungan langsung kerumah Margareta atau orangtua angkat Angeline, menilai jika Margareta merupakan sosok wanita yang temperamental atau mudah marah yang meledak-ledak.
 
Saat berkunjung itu, Margareta yang emosional itu juga mengancam akan membunuh siapa pun yang akan mengambil alih pengasuhan anak untuk pengembalian mental si anak oleh Komnas Perlindungan Anak.
 
Sikap temperamental Margareta juga terungkap berdasarkan hasil investigasi dari orang dekat, dimana Angeline kerap mengalami penyiksaan baik fisik, maupun mental.
 
Sikap temperamental orang tua asuhnya, ditambah tempat tinggal Angeline yang tidak layak huni bagi anak maupun orang dewasa karena kumuh dan kurang sehat sehingga Komnas Perlindungan Anak memutuskan menyelamatkan Angeline jika sudah ditemukan dengan mengambil alih sementara pengasuhannya. 
 
"Kondisi keluarganya tidak baik, dari segi tempat tinggalnya yang tidak layak untuk anak-anak, orang dewasa pun tidak layak tinggal di sana,"  ucap Arist di Denpasar, Senin (25/5/2015).
 
Sementara itu, hari ini tim Komnas Perlindungan Anak yang mendatangi dan melakukan pertemuan dengan pihak Polresta Denpasar sepakat melakukan kerjasama dalam menemukan Angeline (8), yang hilang saat bermain di depan rumah, di Jalan Sedap Malam nomor 26 Denpasar.
Dalam pertemuan itu dihasilkan kesepakatan bersama kedua lembaga akan saling memberikan informasi jika menemukan keberadaan Angeline yang sudah 9 hari belum ditemukan.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami