search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ditanya Konflik GWK, Menteri Pariwisata No Comment
Minggu, 14 Juni 2015, 09:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menanggapi kisruh berkepanjangan yang terjadi di objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Menteri Pariwisata, Arief Yahya berkelit dan hanya menjawab 'no comment'.
 
Ketika didesak soal kemelut tak berkesudahan di obyek wisata ternama di Bali itu, Menteri Kabinet Kerja Jokowi yang didampingi Gubernur Bali, Made Mangku Pastika justru menghindar dan buru-buru pergi meninggalkan arena pementasan panggung pembukaan pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di depan Bajra Sandi kawasan Puputan Renon Denpasar, Sabtu (13/6/2015).
 
Sikap yang tidak jauh berbeda juga ditunjukan pihak pengelola Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang juga bungkam, tak berbicara satu patah katapun ketika awak media terus berusaha menghubunginya. Bahkan saking tertutupnya, tidak ada satupun manajemen di objek wisata tersohor Badung Selatan itu mau berkomentar.
 
Sikap yang sama juga diutarakan pengelola lama GWK, Agung Rai Dalem yang juga tidak mau berkomentar banyak. "Cari saja langsung manajemen GWK di sana. Saya tidak tahu soal GWK sekarang. Siapa yang dihubungi saya juga tidak tahu. Karena sudah lama berhenti kerja di sana," jelasnya.
 
Aksi tertutup pengelola GWK ini juga ditunjukan oleh manajemen baru GWK. Saat nomor handphone salah satu Manajer Pelaksana di GWK yang bernama Tri dihubungi para wartawan juga tidak mau diangkat. Bahkan, sms yang dikirim untuk meminta klarifikasi soal kisruh GWK juga tidak mau dibalas. Aksi bungkam ini seolah menunjukan pengelola GWK yang baru terkesan ada upaya untuk menutup-nutupi kekisruhan yang terjadi antara pengelola GWK PT Alam Sutera Realty dengan ratusan pemilik Toko Plaza Amata (PTPA).
 
Sementara, terkait kisruh yang berkepanjangan di GWK ini, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengaku serius menyelesaikan maslah ini. Ia bahkan sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap kedua belah pihak yang bertingkai.
 
"Kita sudah kirimkan surat pemanggilan kepada yang bertikai, baik pengelola GWK dan pihak pemilik toko sudah kita kirimkan surat. Nanti Rabu depan, mereka akan kita ajak duduk bersama dengan Pak Wagub di Kantor Gubernur jam 9 Pagi," janjinya.
 
Sementara itu, secara terpisah Perkumpulan Pemilik Toko Plaza Amata (PTPA) mengapresiasi janji Pemprov Bali terutama Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta untuk memfasilitasi kisruh yang terjadi antara mereka dengan pihak pengelola GWK, PT Alam Sutera Realty (ASR).
 
"Saya mengapresiasi janji Wagub Sudikerta untuk memfasilitasi terkait kemelut yang terjadi antara pemilik toko di Plaza Amata dengan pengelola GWK PT Alam Sutera Realty," kata Ketua PPTPA, Hendra Dinata.
 
Pria yang akrab dipanggil Sinyo itu mengharapkan peran serta semua pihak dalam memediasi dengan PT Alam Sutera Realty. Pasalnya, sejak mereka mengelola kawasan tersebut, akses ke kawasan Plaza Amata bermasalah, seperti larangan untuk masuk ke kawasan pertokoan itu.
 
"Sebelum PT Alam Sutera Realty yang menjadi pengelola, kami tidak ada masalah. Karena kami membeli pertokoan itu merupakan satu kesatuan dari GWK, sehingga otomatis akses jalan pun itu satu-satunya yang digunakan. Tapi belakangan ini jalan itu dimasalahkan oleh PT Alam Sutera Realty," ungkapnya.
 
Sinyo berharap kepada pemerintah, khususnya Wagub Sudikerta untuk memfasilitasi dan mencarikan jalan keluar, sehingga semua pihak merasa tidak ada yang dirugikan. Menurutnya, kalau kasus seperti ini terjadi dengan investor luar negeri, mereka dipastikan akan khawatir berinvestasi di Bali.
"Kami hanya bisa berharap kepada Pemprov Bali agar permasalahan ini segera selesai. Karena jika tidak selesai dan terus terjadi keributan di sana, tentu akan mencoreng citra pariwisata Bali. Karena itu kami mohon kepada pemprov dan instansi terkait ikut memediasi kasus tersebut agar segera tuntas," tandasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami