search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gogonk Kuliner Berbagi Resep Lawar Kambing dengan Chef Candra NET TV
Selasa, 1 September 2015, 05:55 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pengasuh rubrik Gogonk Kuliner Adventure di Beritabali.com, Ketut Pramana, belum lama ini berbagi pengetahuan tentang Lawar Bali dengan Chef Candra Yudasswara dari NET TV Jakarta. Berikut laporannya.
 
Chef Candra Yudasswara datang ke tempat saya yakni di Warung Tresni, Renon, Denpasar, pada 8  Agustus 2015 dalam kaitan untuk syuting acara Chef's Table, sebuah acara rutin di NET TV. Kedatangan Chef Candra adalah kehormatan untuk Warung Tresni Renon dan saya selaku penekun kuliner tradisional Bali. 
 
Chef Candra adalah pribadi yang hangat, terbukti banyak pengunjung di Warung Tresni yang minta photo bersama pun dilayani dengan senang hati. 
 
Kali ini Chef Candra datang ke Warung Tresni untuk melihat proses cara membuat Lawar Bali, karena kebetulan Warung Tresni memiliki menu baru yakni Lawar Kambing yang biasanya dijual pada malam hari pukul 18.00 -24.00 Wita. 
 
Saya kemudian tunjukkan proses pembuatan lawar kambing. Chef Candra agak tertegun karena beliau pikir lawar hanya dari daging ayam. 
 
Saya jelaskan bahwa lawar sekarang, daging dan khusus kulit yang dipergunakan untuk lawar, bisa disubstitusi dengan daging sapi, ayam, kambing, bahkan cumi cumi, tidak melulu dari daging babi atau bebek, yang dulu hanya dipakai untuk kepentingan upacara dan pesta.
 
Saya dengan senang hati menunjukan dapur utam kami di Warung Tresni. Proses pun saya awali dengan proses pengenalan bahan daging untuk "ketekan" kulit kambing yang telah direbus sampai kematang tertentu serta bahan sayur nangka cincang dan kacang panjang cincang , serta bahan bahan yang lain seperti berambang, bawang putih goreng, serta kelapa parut goreng.
 
 
Yang paling menarik adalah kala pembuatan bumbu untuk lawarnya yakni pembuatan basa colok ( basa kela ) bumbu yang berbasis pada bawang putih kencur ( suna cekuh) dan rempah yang kami isi dengan kelakar. Dari proses komposisi bahan sampai ke proses menggoreng bumbu ( basa colok matang ) serta dilanjutkan dengan proses mencampur semua bahan dengan bumbu hingga menjadi lawar.
 
Saat itu saya hanya menunjukan cara membuat lawar putih ( petak). Ketika saya sampaikan bahwa juga ada lawar merah yang untuk mendapan warna merah kita di Bali mempergunakan darah segar, Chef Candra agak heran karena ia hanya tahu lawar cuma satu warna yakni lawar putih dan hanya berbasi dari daging ayam.
 
Saya sampai pada proses platting  dan proses teasting. Kesan Chef Candra bahwa ia tidak menemukan bau amis kambing. Lawar juga terasa hangat di mulut dan enak. Saya jelaskan bahwa kekuatan bumbu yang berisi rempah seperti ketumbar , merica  cabe bun, pala dan jangu bisa meredam bau amis daging kambing.
 
Chef Candra disamping seorang presenter tv juga pemilik dari fine dinning di Jakarta (Bar Cellar Grill). [bbn/gogonk]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami