search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasangan Giriasa Tawarkan Konsep Smart City Berbasis IT
Jumat, 30 Oktober 2015, 07:35 WITA Follow
image

bbcom/dok

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Calon Wakil Bupati Badung Urut Satu Ketut Suiasa menilai Sistem Pendidikan di Kabupaten Badung sudah tergolong baik. Hal ini terlihat dari angka jumlah kelulusan siswa sekolah di Badung setiap tahun hampir 100%.
 
Selain itu, Kabupaten Badung termasuk Penyelenggara Pendidikan terbaik di Bali. Bahkan, angka partisipasi masyarakat Badung dalam pendidikan mencapai 98%, dan presentasi itu juga termasuk tertinggi di Bali.
 
Namun, dibalik prestasi tersebut, ada kekhawatiran tersendiri dari Pasangan Giriasa dibidang pendidikan yakni kurangnya tenaga pendidik. Pasalnya, setiap tahun tenaga pendidik di Badung berkurang sekitar 100 orang dikarenakan banyak hal misalnya seperti pensiun, dan sebagainya.
 
 
Untuk itu, Pasangan Giriasa berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih pada pendidikan di Kabupaten Badung. Salah satunya, menciptakan sistem pendidikan berbasis Ilmu Teknologi (IT).
 
Selain pendidikan yang berbasis IT, Pasangan Giriasa akan berkonsep pada Smart City untuk membangun Badung. Misalnya dengan pemasangan internet gratis yang dibiayai oleh APBD Badung khusus untuk ditempat umum dan pariwisata.
 
"Kami, Pasangan Giriasa siap memantapkan pendidikan di Kabupaten Badung. Agar masyarakat Badung, nantinya memiliki daya saing, makanya harus mau memakai IT. Yang jelas, Pasangan Giriasa ingin menanakam prinsip dasar peningkatan SDM," ujar Ketut Suiasa didepan Sekaa Teruna Banjar Delodan Mengwi. [bbn/rls/*]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami