search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gendo : Akan Terjadi Konflik Besar di Bali Jika AMDAL Reklamasi Diloloskan
Jumat, 29 Januari 2016, 22:05 WITA Follow
image

suaradewata

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Rapat Komisi Penilaian AMDAL Pusat, rencana kegiatan revitalisasi Teluk Benoa di kabupaten Badung dan kota Denpasar dan penambangan pasir laut (dalam menunjang kegiatan revitalisasi Teluk Benoa) di kabupaten Lombok Timur NTB oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional dan PT Dinamika Atriya Raya yang berlangsung di Gedung Wiswasabha, Renon, Denpasar, Jumat (29/01/2016) diwarnai aksi demo oleh Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa.
 
Dalam aksinya ribuan masyarakat yang terdiri dari berbagai elemen seperti mahasiswa, LSM, Seniman pemuda, musisi, akademisi dan individu yang peduli lingkungan hidup melakukan orasi yang dibalut dengan parade seni budaya.
 
Seperti diketahui, Komisi Penilai  AMDAL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus memaksakan proses AMDAL reklamasi teluk benoa dan terkesan mempercepat.
 
Koordinator Aksi Wayan Gendo Suardana mengungkapkan, hari ini rencana reklamasi Benoa sudah memasuki tahun ke tiga, dan rencana reklamasi di kawasan perairan Teluk Benoa telah mendapat penolakan dari seluruh lapisan masyarakat Bali baik oleh 12 Desa Adat, Banjar, Kepala Lingkungan, Kepala Dusun, Sekaa Truna-reuni dan masih banyak lainnya.
 
12 Desa tersebut yakni Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Adat Jimbaran, Desa Adat Bualu, Desa Adat Kelan, Desa Adat Kedonganan, Desa Adat Seminyak, Desa Adat Kerobokan, Desa Adat Kuta, di kabupaten Badung dan Desa Adat Sesetan, Desa Adat Kepaon, dan Desa Adat Pemogan Kota Denpasar.
 
"Pernyataan sikap kita jelas kita menolak reklamasi Teluk Benoa sebagaimana aspirasi masyarakat adat, menolak AMDAL rekomendasi PT.TWBI dan meminta komisi penilai AMDAL pusat untuk menyatakan rekomendasi AMDAL itu tidak layak, ini desa adat yang menjadi penyangga teluk benoa sudah jelas menolak dengan melakukan paruman-paruman adat mereka," tandasnya di sela aksi Jumat (29/01/2016).
 
Gendo juga menegaskan jika sampai rekomendasi yang saat ini sedang berlangsung diloloskan oleh pemerintah maka akan terjadi konflik yang sangat besar.
 
"Hari ini desa adat sudah bersikap pemerintah harus bisa mengapresiasi pendapatnya desa adat jangan tunggu mereka bertindak kalau proyek ini dipaksakan maka bali ini akan terjadi satu protes yang luar biasa jangan tunggu desa adat bertindak," tegasnya, seperti dilansir suaradewata.com.
 
Mengapa desa adat akan mengambil sikap tegas jika rekomendasi AMDAL diloloskan, menurut Gendo Desa adat adalah penjaga keajegan Bali.
 
"Kalau Desa Adat sudah mengambil sikap dengan paruman adat kalau itu diabaikan akan terjadi konflik luar biasa kalau ini lolos maka akan terjadi konflik jadi tolong pemerintah dengarkan desa adat," tutupnya.
 
Aksi kali ini menurut Gendo merupakan aksi yang puncak dari sekian banyak aksi yang pernah dilakukan jika hari ini tidak berhasil pihaknya menegaskan akan kembali ke titik nol.
 
 
Sementara itu, demo yang berlangsung aman dan tertib ini dijaga oleh 3 Satuan Setingkat Kompi, Polsek Denpasar Timur, Polresta dan Polda Bali. Terlihat Kapolresta Denpasar juga mengawal jalannya aksi.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami