Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Jalan Payang Jebol, 60% Ekonomi Masyarakat Ikutan "Ambrol"

Selasa, 3 Januari 2017, 11:17 WITA Follow
image

Jalan Payang yang menghubuungkan Desa Batur dengan Banjar payang jebol. [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Dampak hujan deras yang mengguyur wilayah Bangli sejak beberapa pekan terakhir, terus menyebabkan sejumlah kejadian bencana alam. Bencana yang terjadi, tidak hanya pohon tumbang dan tanah longsor. 
 
Lebih parah lagi, akses Jalan Payang yang menghubungkan Desa Batur dengan Banjar Payang, Kecamatan Kintamani juga turut ambles. Akibatnya, aktivitas perekonomian masyarakat setempat pun menjadi terhambat. Pasalnya, amblesnya sebagian ruas badan jalan tersebut telah menyebabkan kendaraan roda empat rawan untuk melewatinya. Terlebih, akses jalan tersebut berada diketinggian tebing yang curam.  
 
Pantauan di lokasi,Senin (2/1), jalan dengan lebar enam meter ini mengalami jebol sepanjang hampir 35 meter dengan kedalaman mencapai ratusan meter.  Kondisi tanah di lokasi tampak labil sehingga potensi longsor susulan semakin rawan terjadi sewaktu-waktu. 
 
Menurut penuturan sejumlah warga, upaya untuk mencegah jebolnya jalan semakin parah pernah dilakukan dengan cara memasang kampil yang diisi tanah. Namun sayang, usaha ini sia-sia akibat terjangan air hujan dari sisi timur dan selatan jalan membuat jalan ini ambrol. 
 
“Jalan ini tidak mampu menahan air bah, makanya langsung jebol,”ungkap warga Banjar Payang  I Ketut Redana.
 
Sementara Kadus Payang I Kadek Sukarta saat dikonfirmasi awak media mengakui jalan tersebut telah ambrol sekitar lima hari lalu. Saat kejadian hujan di wilayah Kintamani turun deras. 
 
Disebutkan, saat hujan deras tersebut, awalnya luapan air menerjang dan membuat Dinding Penguat Tanah (DPT) yang dibangun sekitar dua tahun lalu ambles sehingga menyebabkan seabagian badan jalan turut tergerus. 
 
“Karena jebolnya badan jalan ini, menyebabkan sopir kendaraan roda empat tidak ada yang berani melintas. Akibatnya hampir 60 persen akonomi masyarakat kami terganggu, ” keluhnya. 
Tindak lanjut dari itu, Ia meminta pemerintah cepat turun tangan untuk melakukan perbaikan agar perekonomian masyarakat kembali normal.
logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami