Tiga Pelaku Bobol ATM Hanya Gunakan Kawat dan Kartu ATM
Senin, 27 Februari 2017,
14:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Depasar. Tiga komplotan pembobol mesin ATM, Robin alias Rendi (30), Kappi alias Pakwan (30), dan Andi Wijaya (31), dalam keterangannya menjelaskan teknis pembobolan yang dilakukan.
[pilihan-redaksi]
Tersangka Rendy otak pembobol ATM mengaku, aksi yang mereka lakukan sebenarnya cukup sederhana. Ia cukup mempelajari cara bobol ATM dengan modus menggunakan kawat dan kartu ATM dari gurunya inisial W di Lampung Tengah.
“Dia guru saya. Dia itu pembobol ATM kelas kakap yang langganan keluar masuk penjara dan terakhir ditahan di LP Nusa Kambangan,” jelasnya saat jumpa pers belum lama ini.
Dalam keterangannya, cara membobol ATM dipelajari saat W belum masuk penjara Lapas Nusa Kambangan.
“Dia bisa mendapatkan uang tidak merusak mesin tanpa memasang alat canggih. Hanya menggunakan kawat dan kartu ATM (masih bisa dipakai transaksi) dalam hitungan menit uang sudah didapat,” ujar pria kelahiran Negara Bumi Hilir, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah ini.
Rendy mengatakan setiap kali membobol ATM tidak bisa sendiri, harus ada dua orang. Satu memegang kawat dan memasukan ke bagian exit shutter (red: tempat keluar uang) sebagai pengganjal. Satu lagi memegang kartu ATM dan dikeluarkan saat terdengar suara proses penghitungan uang di dalam mesin.
“Jadi, kami bertiga, dua di dalam satu lagi di luar mengawasi lokasi,” ujarnya.
[pilihan-redaksi2]
Setiap kali penarikan di ATM maksimal Rp 2-3 juta. Seakan tak percaya, Rendi dan komplotannya bisa mengunakan belasan kartu ATM dan mendatangi dua hingga tiga lokasi.
“Dari satu mesin ATM kami bisa menggondol uang puluhan sampai ratusan juta rupiah. Jumlah rekening tabungan di kartu ATM yang kami bawa tidak berkurang sepeser pun,” tegasnya. [spy/wrt]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/bgl