search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Shelter Harapan Baru, Rumah Korban KDRT
Kamis, 13 April 2017, 11:27 WITA Follow
image

Shelter bagi korban KDRT di Desa Jasi, Kelurahan Subagan, Karangasem. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Maraknya tindak kekerasan di dalam rumah tangga yang kebanyakan menimpa perempuan dan anak-anak membuat berbagai kalangan prihatin, seperti yang dilakukan oleh Nyoman Suparni, SH.MGH (65). 
 
[pilihan-redaksi]
Dirinya yang tergabung dalam Kelompok Peduli Perempuan dan Anak Bali (KPPA) merasa tergugah hatinya ketika mengetahui banyaknya angka kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa anak-anak dan perempuan di Bali khususnya di Karangasem. Sehingga, dibangunlah sebuah shelter (rumah berlindung) bagi korban KDRT yang disebut dengan Harapan Baru.
 
“Disini kita tidak memungut biaya apapun dari yang pernah kita bantu, seluruh biaya kebutuhan korban KDRT yang tinggal di Shelter sini semuanya murni dari pribadi,” ujar Suparni Ketika ditemui Beritabali.com, Rabu (12/4) pukul 15.00 WITA di shelternya Desa Jasi, Kelurahan Subagan, Karangasem.
 
Saat ini yang tinggal di Shelter ada enam orang terdiri dari empat wanita dewasa dan dua anak laki-laki masih kecil. Anggota perempuan kebanyakan korban kekerasan dalam rumah tangga, sedangkan dua anak kecil merupakan korban dari perpisahan orang tuanya. 
 
Shelter ini pun tidak hanya menampung korban dari Karangasem saja melainkan dari seluruh Bali dan tidak membedakan jenis kelamin, suku, ras, atau pun agama. 
 
"Siapapun yang mengalami tindak kekerasan baik secara fisik ata fisikologis jika datang ke Shelter ini akan dibantu dalam penyembuhan dan di dampingi secara hukum hingga masalahnya terselesaikan," imbuhnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Suparni juga mengatakan selama lima tahun mendirikan Shelter dan mendampingi berbagai kasus KDRT jalannya tidak selalu mulus. Berbagai ancaman pernah Ia dapatkan. 
 
Bahkan sempat ada yang melakukan tindakan perusakan pada rumahnya.
 
“Saya tidak gentar selama yang saya lakukan itu demi kebaikan membantu orang yang terkena masalah," ungkapnya. [igs/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami