search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bule Australia Tewas di Sanur, AFP Datang ke Bali
Rabu, 10 Mei 2017, 06:05 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Polisi Federal Australia atau Australian Federal Police (AFP) datang ke Bali untuk menyelidiki tewasnya warga Australia, Richardson Stephen James (63), di rumah kontrakannya di Jalan Danau Poso nomor 19B, Sanur Kauh Denpasar Selatan, pada Senin (8/5). 
 
“AFP dan Konsulat Australia sudah datang ke Polresta Denpasar untuk berkoordinasi terkait kematian warganya,” ujar Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo, Selasa (9/5). 
 
Hadi mengatakan, guna mengusut kasus ini pihaknya melibatkan labfor, tim kedokteran dan K-9 dikerahkan ke TKP. Bahkan, tim Puslabfor Polda Bali hari Selasa (9/5) melaksanakan olah TKP susulan.
 
“Saksi yang diperiksa sekarang ini jumlahnya 9 orang,” jelasnya. 
 
Dari hasil keterangan saksi saksi, dibenarkan adanya petunjuk dimana terakhir korban melakukan kegiatan. Namun, Kombes Hadi mengatakan bahwa pihaknya belum menemukan bukti penyebab kematian korban. 
 
“Sebab-sebab kematian belum mengarah kesana, kami menunggu hasil visum,” ungkap mantan Kapolres Gianyar ini.
 
Walau enggan menjelaskan dugaan kematian akibat pembunuhan, Hadi mengakui ada sejumlah luka di tubuh korban, termasuk di bagian kepala belakang. Ada kemungkinan terjadi perkelahian di dalam kamar, sehingga banyak sekali ditemukan ceceran darah di teras kamar hingga di dalam kamar.
 
“Kemungkinan luka korban karena kena kaca, dibelakang kepala ada luka mungkin terjatuh oleh list tembok. Kalau dilihat di TKP (lokasi) banyak darah termasuk di dalam kamar, tapi belum bisa dipastikan apakah dibunuh atau bunuh diri. Kami masih mengecek apakah itu darah korban saja, ataukah ada darah orang lain,” ujarnya.
 
Selain itu, dari hasil penyelidikan di lokasi ditemukan banyak kejanggalan. Dimulai dari pintu utama yang digembok dari luar, pintu garase terkunci dari dalam. 
 
“Kalau dilihat memang ada kejanggalan kejanggalan, pasti itu perbuatan orang. Tidak mungkin korban bisa mengunci dari luar. Kemudian, tidak mungkin bisa kunci dari dalam, sementara kondisi korban pingsan,” bebernya.
 
Ditegaskannya, dalam kasus ini tidak bernuansa perampokan. Pasalnya, barang milik korban seperti Iphone, uang tunai dan barang lainnya masih utuh. Sedangkan motor korban masih berada di Bar Double D, Sanur, sehari sebelum korban ditemukan tewas di rumah kontrakannya. 
 
“Barang milik korban semua masih utuh. Jadi tidak ada perampokan,” terangnya.
 
Soal adanya penemuan sperma di tubuh korban, dibenarkan Kombes Hadi. Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah sperma tersebut merupakan hasil persetubuhan badan. Pasalnya, bisa saja sperma itu berasal dari gantung diri yang sejatinya mengeluarkan kotoran tubuh atau sperma.
 
Sekarang ini katanya, pihaknya sudah mengumpulkan barang bukti berupa pecahan kaca lemari yang pecah, sprei penuh bercak darah, pisau, 10 botol bir yang ditemukan di teras rumah dan sejumlah uang dollar. Begitu juga Iphone milik korban, masih diselidiki. 
 
“Saat ini HP korban tidak bisa dibuka karena menggunakan sandi atau Pin. Nanti kami akan bongkar apa saja yang kita temukan nanti,” ujarnya.
 
Untuk 10 botol bir yang ditemukan di teras rumah korban apakah sebelumnya korban kedatangan tamu dan mabuk-mabukkan, belum bisa dijawab Kombes Hadi. 
 
“Kita tunggu hasil labfor dulu, apakah korban saat itu dalam kondisi mabuk,” tegasnya.
 
Diberitakan sebelumnya, Richardson Stephen James (63), warga negara Australia ditemukan tewas di kamar rumah kontrakannya di Jalan Danau Poso nomor 19B, Sanur Kauh Denpasar Selatan, pada Senin (8/5) kemarin. 
 
Kematian bule berpaspor PA3580559 itu sangat mengenaskan, sekujur tubuhnya penuh luka, diduga akibat penganiayaan. Kematian Stephen baru diketahui pada Senin (8/5) sekitar pukul 16.20 Wita, oleh temannya sendiri, Garry James Croker (70) asal Australia. Saksi heran karena korban tidak bisa dihubungi sejak Sabtu (6/5) malam, usai mabuk di Bar Double D Sanur.[bbn/spy/psk]
 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami