Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Sidang Paripurna DPRD Bali Bahas 3 Ranperda
Kamis, 20 Juli 2017,
19:22 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta menghadiri Rapat Paripurna ke-13 DPRD Bali yang dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama dengan agenda Jawaban Gubernur Bali atas Pandangan Umum Fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016, Raperda tentang Pengelolaan Sapi Bali dan Raperda tentang Hak Keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota DPRD di Gedung DPRD Bali, Kamis (20/7).
[pilihan-redaksi]
Dalam jawabannya, Gubernur Made Mangku Pastika memberikan apresiasi atas pandangan umum berupa pendapat, usul, saran dan pertanyaan yang telah disampaikan Fraksi Dewan. Apresiasi dari seluruh Fraksi terhadap opini WTP yang diperoleh Pemerintah Provinsi Bali menurutnya merupakan hasil kerja keras bersama dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.
Terkait dengan usul untuk mengubah judul Raperda tentang Pengelolaan Sapi Bali menjadi Perlindungan dan Pengelolaan Sapi Bali, pihaknya tidak sependapat.
“Karena dalam pengelolaan Sapi Bali tersebut, sudah mencakup aspek perlindungan, yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan pengelolaan," jelasnya.
Usai rapat paripurna, di depan wartawan Gubernur menyampaikan Perda Pengelolaan Sapi Bali diharapkan mampu menjaga kemurnian Sapi Bali sebagai warisan nenek moyang yang sebenarnya Banteng yang sudah dijinakkan dan dibudidayakan para leluhur hingga bisa seperti saat ini.
“Kalau dilihat dari segi kualitas kolesterolnya rendah, seratnya bagus, hanya memang sedikit kenyal,” ujarnya. Kekenyalan ini menurutnya wajar karena dari segi postur sebagai keturunan banteng.
Ia berharap nantinya daging sapi Bali bisa masuk ke hotel sehingga mengurangi impor dan meningkatkan nilai jualnya di pasaran. Menurutnya hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas daging sapi Bali yang meliputi perbaikan pakan dan perlakuan terhadap sapi itu sendiri, termasuk perlakuan pada waktu memotong dan distribusinya.
Ia menambahkan nantinya akan ada daerah non sawah yang menjadi sentral-sentral pengembangan sapi Bali seperti misalnya di Nusa Penida, Bangli dan Jembrana. [rls/prov/wrt]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025