Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Tak Sesuai Fakta Lapangan, Pastika : "Kemiskinan Harus Didata Ulang"

Senin, 31 Juli 2017, 12:00 WITA Follow
Beritabali.com

ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Buleleng. Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pendataan ulang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bali lantaran angka kemiskinan yang tidak sesuai fakta lapangan. 
 
Kata dia, jika berpatokan dari data yang diterima selama ini, seharusnya tahun ini masalah kemiskinan sudah tuntas, tapi ternyata masih banyak yang tercecer. 
 
[pilihan-redaksi]
"Para pencari data harus bekerja dengan serius, jangan ada yang mencari data dari atas motor," katanya, Sabtu (29/7).
 
Pastika meminta para Kepala Desa mendata ulang angka kemiskinan dengan detail langsung turun ke lapangan. 
 
"Mumpung sekarang masih penyusunan anggaran untuk tahun 2018," tegas Pastika.
 
Selain itu, jaminan kesehatan juga dikeluhkan oleh masyarakat. Hal ini setelah Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) terintegrasi ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh pemerintah pusat melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Banyak masyarakat yang belum memperoleh Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga mereka harus mengeluarkan biaya untuk berobat.
 
"Saat ini JKBM sudah terintegrasi ke JKN, memang banyak kendala yang dihadapi setelah terintegrasi tersebut. Banyak masyarakat miskin yang semula memiliki JKBM, kini tidak mendapatkan KIS. Hal ini memang harus didata ulang, agar masyarakat yang memang benar-benar miskin memperolehnya," imbuhnya.
 
Ditegaskan Pastika, jangan sampai orang kaya justru memperoleh KIS yang seharusnya menggunakan BPJS Kesehatan premium (asuransi berbayar-red). Hal inilah yang harus mendapat perhatian khusus dari semua pihak, agar jangan sampai masyarakat miskin yang tercecer tidak memiliki KIS. Untuk itu, Pastika berharap agar dalam waktu dekat semua permasalahan yang ada bisa segera teratasi. [rls/prov]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami