Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Emas Bisa Digunakan dalam Pengobatan Kanker
Jumat, 11 Agustus 2017,
07:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com, Edinburgh. Butiran-butiran emas kecil dapat digunakan dalam perang melawan kanker, demikian ungkap sebuah penelitian terbaru.
Mengutip BBC, para ilmuwan di University of Edinburgh, Skotlandia, menemukan bahwa logam mulia tersebut meningkatkan efektivitas obat yang digunakan untuk mengobati sel kanker paru-paru.
[pilihan-redaksi]
Fragmen-fragmen amat kecil, yang dikenal sebagai nanopartikel emas, dibungkus dengan bahan kimia oleh tim peneliti.
Penelitian ini baru bedasarkan percobaan pada ikan zebra namun tim berharap teknik ini dapat digunakan untuk mengembangkan upaya pengobatan pada manusia.
Emas adalah unsur aman yang bisa mempercepat --atau mengkatalisis-- reaksi kimia. Diharapkan metode seperti itu suatu hari nanti dapat digunakan untuk mengurangi efek samping dari perawatan kemoterapi saat ini dengan menyasar sel yang sakit tanpa merusak jaringan yang sehat.
Dr Asier Unciti-Broceta, dari Pusat Penelitian Kanker Inggris Raya di Edinburgh mengatakan: bahwa pihaknya telah menemukan sifat baru dari emas yang sebelumnya tidak diketahui.
Menurut dia, temuan itu menunjukkan bahwa logam tersebut dapat digunakan untuk melepaskan obat-obatan di dalam tumor dengan sangat aman.
"Masih banyak hal yang harus dilakukan sebelum kita dapat menggunakan metoda ini pada pasien, namun penelitian ini merupakan sebuah langkah ke depan. Kami berharap bahwa alat serupa pada manusia suatu hari nanti dapat ditanamkan oleh ahli bedah untuk mengaktifkan kemoterapi secara langsung pada tumor dan mengurangi efek berbahaya pada organ-organ sehat," ujarnya.
Sementara itu, Dr Aine McCarthy dari Pusat Penelitian Kanker Inggris Raya mengatakan bahwa dengan mengembangkan cara baru yang lebih baik dalam memberikan obat kanker, penelitian seperti ini berpotensi memperbaiki pengobatan kanker dan mengurangi efek samping.
"Secara khusus, metode ini dapat membantu memperbaiki pengobatan tumor otak dan kanker yang sulit diobati lainnya. Langkah selanjutnya adalah melihat apakah metode ini aman digunakan pada manusia, bagaimana dampak samping jangka panjang dan jangka pendeknya, dan apakah merupakan cara yang lebih baik untuk mengobati beberapa jenis kanker," ucapnya.
Penelitian ini merupakan kerja sama University of Edinburgh dengan para peneliti di Institut Nanosains Universitas Zaragoza Aragon di Spanyol dan dipublikasikan di jurnal ilmiah Angewandte Chemie. [bbn/idc/wrt]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
01
02
03
04
05
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3106 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025