Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




259 Warga Karangasem Hijrah ke Desa Candikuning Tabanan

Jumat, 22 September 2017, 16:48 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Pasca ditetapkanya status Gunung Agung siaga, sebanyak 259 orang warga dari empat desa yakni Desa Subudi dan Amerta Buwana, Kecamatan Selat, Desa Bonyoh, Kecamatan Kubu, Desa Kumala Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem mengungsi ke Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. 
 
Sebagain besar mereka ditampung di Banjar Kembang Merta, sisanya di Banjar Bukit Catu dan Banjar Candikuning 1. 
 
[pilihan-redaksi]
Perbekel Desa Candikuning I Made Mudita menjelaskan, warga dari Desa Subudi, Kecamatan Selat, Karangasem tiba di Desa Candikuing sejak Rabu dinihari (20/9/2017).  
 
“Warga dari Karangasem lebih banyak tinggal di kerabat mereka yang ada di Banjar Kembang Merta,” jelas Mudita. 
 
Mantan anggota DPRD Tabanan dari Fraksi PDIP ini menjelaskan, memang ada hubungan historis warga dari Desa Subudi, Karangasem dengan warga di Banjar Kembang Merta. Dulu saat Gunun Agung meletus tahun 1963, banyak warga dari Desa Subudi yang mengungsi ke Banjar Kembang Merta, Desa Candikuning. 
 
“Warga dari Desa Subudi saat ini banyak yang menetap di Banjar Kembang Merta, Desa Candikuning,” jelasnya.  
 
Kedatangan warga dari Desa yang terdampak Gunung Agung, sangat diterima dengan terbuka. Pihakanya telah memilih balai banjar di Kembang Merta sebagai posko pengungsian bagi warga dari sejumlah desa yang ada di Karangasem. 
 
Hal itu dibenarkan oleh Bendesa Adat Kembang Merta Nyoman Sukita. Pihaknya  menerima warga dari Karangasem dengan tangan terbuka. Tidak hanya melihat ada hubungan keluarga, namun lebih melihat dari sisi kemanusiaan. 
 
“Kami siapkan balai banjar ini sebagai tempat “pendunungan” saudara saudara  kami yang dari Karangasem yang terkena dampak dari status siaga III Gunung Agung,” jelasnya. 
 
Pihaknya pun berharap warga yang datang ikut menjaga posko pendunungan agar tetap bersih, sehingga kesehatan warga yang tinggal tetap terjaga. Mengingat banyaknya  warga yang datang, pihaknya juga menyarankan untuk tinggal sementara di rumah rumah penduduk yang masih memiliki hubungan keluarga. 
 
“Kami juga kerahkan pecalang untuk memantau situasi baik di posko maupun warga  yang menginap di ruma penduduk,” tandasnya. 
 
Hal senada diungkapkan Kapolsek Baturiti Kompol I Nengah Sumadi yang juga menemui warga dari karangasem di balai banjar kembang merta. 
 
“Kami imbau agar masyarakat yang datang dari karangasem ikut menjaga keamanan dan kenyamanan warga setempat,” jelasnya. 
 
Pihaknya juga akan memantau terus warga yang datang dari karangasem. Pada kesempatan itu Perbekel I Made Mudita, menyerahkan bantuan sembako kepada warga dari Karangasem, hal serupa dilakukan  Kapolsek Batutiri dan Bendesa Adat. 
 
Salah satu warga pengungsi I Nyoman Warka (68) menjelaskan sejak tiga hari lalu suasana di desa Subudi sudah terjadi berkali kali gempa. 
 
“Gempa yang terjadi naik turun, hampir setiap hari,” jelasnya.
 
Hal itulah yang membuat warga khawatir dan memutuskan untuk mengungsi. 
 
“Saya mengungsi bersama istri saya. Sedangkan anak saya ada di Denpasar,” jelasnya. 
 
Diakuinya untuk saat ini suasana di desanya sudah sepi dari warga. Dan semuanya memilih mengungsi. [nod/wrt]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami