search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasangan Pelaku Kanibalisme Ditangkap di Rusia
Rabu, 27 September 2017, 06:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Moskow. Dmitry Baksheev dan Natalia Baksheeva, istrinya ditangkap petugas kepolisian Rusia karena melakukan kanibalisme terhadap 30 orang korban sejak 18 tahun lalu.
 
Daily Mail mengabarkan Senin (25/9/2017), kasus pembunuhan ini terbongkar setelah telepon genggam Dmitry Baksheev ditemukan oleh seorang karyawan di Krasnodar, Rusia. Setelah dibuka, telepon pintar itu berisi video mengerikan hasil rekaman Dmitry terhadap para korban. Sejumlah foto juga ditemukan di dalam telepon genggam bermerk Samsung itu.
 
[pilihan-redaksi]
Penggalan tubuh perempuan ditemukan pada 12 September lalu, di sebuah tanah kosong dekat kompleks Akademi Militer Rusia di 135 Dzerzhinskogo Street, Krasnodar. Dekat tubuh korban ditemukan keranjang berisi potongan tubuh dan barang-barang milik korban. Petugas penyidik kemudian menemukan tujuh kantong organ tubuh di dalam lemari es pelaku.
 
Dmitry dan Natalia dikabarkan menyimpan daging manusia di dalam botol, salah satu di antaranya memperlihatkan organ tubuh manusia. Sementara, 19 kulit manusia yang segar dari tubuh korbannya ditemukan di tempat tinggal mereka, di sebuah perumahan Akademi Militer Rusia di Kranodar. Sebuah video berisi cara melakukan kanibalisme juga ditemukan di kamar mereka.
 
Para tetangganya menceritakan, kedua pasangan itu memiliki perangai aneh. Setiap kali ada penduduk yang hendak memasuki rumah mereka, Natalia Baksheeva langsung berteriak-teriak panik dan menghalangi agar tak jadi masuk. Menurut pengakuan Dmitry, ia telah mengonsumsi daging korbannya sejak 1999. Sebuah foto bertarikh 28 Desember 1999 menunjukkan sebuah kepala manusia dikelilingi buah jeruk siap disajikan di atas piring.
 
"Ini bukti, bahwa pengakuannya benar," tutur seorang petugas penyelidik. Dmitry juga tampak berpose memegang palu dan arit, simbol Rusia, di latar belakang tubuh korban. Para korban lebih dahulu dilumpuhkan dengan cairan Ether dan Corvalol, obat kimia yang dilarang di Rusia, sebelum dimutilasi.[bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami