search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
16 Oktober, JBT Jual 8000 "Unik" dengan Harga Rp 0
Minggu, 15 Oktober 2017, 08:14 WITA Follow
image

beritabalicom/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Badung Post, Denpasar. 16 Oktober hingga 31 Oktober 2017 mendatang, Jalan Tol Bali Mandara, PT Jasamarga Bali Tol (JBT), akan menjual kartu Unik dengan harga Rp 0. Jumlah yang dijual sebanyak 8000 Unik. Hal tersebut dilakukan, dalam rangka mendorong penggunaan Unik (Uang Elektronik) serta sebagai bentuk apresiasi kepada pengguna Jalan Tol Bali Mandara. 
 
"Kalau 8000 Unik tersebut sudah terjual habis sebelum tanggal 31 Oktober 2017, maka program promo ini otomatis berakhir, mungkin harga kembali normal," jelas Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, Akhmad Tito Karim, Sabtu, (14/10) di Denpasar.
 
Dikatakan, sebagaimana diketahui, sebelum adanya perubahan sistem pembayaran tol secara elektronik atau non tunai, Uang elektronik yang dijual Rp 50 ribu berisi saldo Rp 30 ribu. Selisih Rp 20 ribu sebagai pengganti biaya produksi Unik. 
 
Pada periode sosialisasi atau setelah diberlakukannya perubahan sistem elektronifikasi transaksi tol, perbankan penerbit Unik memberikan diskon harga produksi sebesar 50% atau Rp 10 ribu sehingga harga jual Unik Rp 50 ribu berisi saldo Rp 40 ribu.
 
"Pada periode 16 sampai 31 Oktober  2017, giliran seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk PT Jasamarga Bali Tol, oleh Pemerintah diminta memberikan semacam insentif sebesar Rp 10 ribu untuk menutup biaya produksi Unik sehingga harga produksi Unik yang semula Rp 20 ribu menjadi Rp 0," ujarnya.
 
Disampaikan, pada periode promo ini, masyarakat membeli Unik Rp 50 ribu, saldonya Rp 50 ribu. Yang digratiskan adalah biaya produksi Unik. Perbankan Penerbit Unik dan Jasamarga Bali Tol (JBT) yang menutup biaya produksi tersebut.
 
"Tapi jumlahnya terbatas. JBT hanya memperoleh kuota 8000 Unik. Setelah itu habis kita belum tahu apa program lanjutannya. Mungkin kembali normal," cetusnya.
 
Tito melanjutkan, pada awal Oktober 2017, penjualan Unik rata-rata per hari sebanyak 4000 Unik. Akan tetapi, beberapa hari terakhir ini jumlah penjualan hanya berkisar 2000 Unik. Artinya  kuota gratis biaya produksi sebanyak 8000 Unik tersebut akan habis dalam hitungan hari.
 
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya, karena kuotanya terbatas," tutupnya. [bpc/aga]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami