search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rai Mantra Berharap Masyarakat Tak Takut Suarakan Kebenaran
Sabtu, 3 Februari 2018, 22:13 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Calon Gubernur Bali dari Koalisi Rakyat Bali (KRB), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyerukan kepada masyarakat Bali untuk tidak takut menyuarakan kebenaran. Jika diam maka sama saja membiarkan atau mengikuti hal buruk terjadi. Mengingat perubahan tidak akan terjadi jika orang baik tidak mau bergerak.
 
“Kalau sesuatu kita anggap benar mengapa tidak berani bicara untuk perubahan, jangan takut,” kata Rai Mantra dalam acara “Rai Mantra Mendengar” yang digelar di Griya Sebasari, Renon,Denpasar pada Sabtu (3/2/2018).
 
Rai Mantra menekankan  bahwa dalam kontestasi Pilkada tidak sekedar memenangkan calon. Dalam berpolitik yang benar, menurutnya, jauh lebih penting memperjuangkan dan memenangkan harapan rakyat. “Kalau sekedar memenangkan pasangan Mantra-Kerta itu biasa. Namun perjuangan kita adalah bagaimana memenangkan harapan rakyat,” kata Rai Mantra.
 
Ratusan perwakilan masyrakat datang dalam kesempatan ini untuk menyampaikan aspirasi serta mendapat tanggaapan dari Rai Mantra. Kelompok masyarakat yang datang antara lain, Poros Muda Nusa Dua, Penggiat Media Sosial, Tokoh Masyrakat Bualu, Rawan Media Center (RCM) Perwakilan Masyarakat Kampung Bugis – Serangan, Warga Nusa Penida serta Bala Mantra –
Kerta.
 
Ketua Poros Muda Nusa Dua, Wayan Sumantra dalam aspirasinya menyoroti kondisi di Kabupten Badung khususnya di bagian selatan. Menurutnya selama ini Kabupaten Badung dikesankan seakan-akan tercukupi segala-galanya. Apalagi memiliki pendapatan asli daerah (PAD) paling tinggi di Bali.
 
Padahal, masih banyak kekurangan, termasuk ketersediaan fasilitas umum. Ia mencontohkan kondisi di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya. Nusa Dua adalah satu lumbung penyumbang Pajak Hotel dan Restoran (PHR) terbesar. Tapi sampai saat ini tidak ada satupun SMA Negeri yang berdiri di wilayah ini.
 
“Nusa Dua dan sekitarnya adalah penyumbang PHR terbesar di Badung tapi sama sekali tidak ada SMA Negeri dibangun di sana,” kata Sumantra. Menurut Sumantra, yang cukup menyedihkan pelajar di Nusa Dua menggunakan bekas pusat perbelanjaan sebagai sarana olah raga. Sehingga banyak siswa dari Badung bagian Selatan harus bersekolah di Denpasar untuk mendapatkan kualitas pendidikan terbaik.
 
“PHR Badung memang tinggi tapi indeks pertumbuhan manusianya masih kalah dari Denpasar, saya berharap nanti kalau jadi gubernur Pak Rai Mantra bisa memperhatikan masalah pendidikan di Badung Selatan,” papar Sumantra.
 
Anggota DPRD Bali dari Partai Golkar I Wayan Rawan Atmaja menyampaikan komitmnenya mendukung Rai Mantra. Rawan Atmaja menilai Rai Mantra telah banyak berbuat selama menjadi Walikota Denpasar. Karena itu hati nuraninya bulat mendukung Rai Mantra dalam pemilihan Gubernur Bali tahun 2018. “Saya melihat Pak Rai Mantra banyak berbuat dan yang  penting mau mendengarkan,” kata politisi asal Badung tersebut.
 
Pada kesempatan yang sama perwakilan masyarakat Kampung Bugis, Serangan Muhadi menyampaikan aspirasi agar menetapkan Desa Serangan sebagai cagar budaya. Serangan, menurutnya,  memiliki sejumlah warisan religi yang juga mendapat perhatian wisatawan.“Kami berharap Kampung Bugis di Serangan segera mendapat status sebagai Cagar Budaya,” harap Muhadi.
 
Menanggapi aspirasi Muhadi, Rai Mantra mengatakan aspirasi tentang cagar budaya Desa Serangan tinggal menunggu hasil kerja tim sertifikasi cagar budaya. Saat ini sedang berproses. Dalam Pilgub Bali 2018, Rai Mantra berpasangan dengan I Ketut Sudikerta atau dikenal dengan paket Mantra-Kerta.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami