Visi-Misi Paslon Dalam Pilkada Bali Dinilai Latah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Dr. I Nyoman Subanda menilai visi-misi dan program yang ditawarkan pasangan calon (paslon) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bali terkesan latah. Latah dalam artian meniru visi-misi dan program yang ditawarkan pasangan calon yang bertarung di daerah lain. “Disebut latah, seperti apa program yang ditawarkan pada pilkada yang lain dan seperti apa euforia, Bali meniru” ujar Subanda saat ditemui di Denpasar pada Selasa (13/3)
Menurut Subanda, wajar jika ada penilaian visi-misi paslon sangat normatif, karena masih mengangkat isu kebutuhan dasar, seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan peluang kerja. Program yang diangkat tersebut harusnya sudah lewat, karena sudah dilakukan oleh pemerintah dan tinggal melakukan penyelesaian.
Subanda menegaskan visi-misi dan program dari paslon seharusnya mampu menyelesaikan persoalan Bali yang sangat mendasar, tidak meniru dan spesifik Bali. Salah satu persoalan Bali yang cukup mendasar adalah permasalahan penduduk pendatang. Persoalan penduduk pendatang ini bukan masalah ras, tetapi bagaimana melakukan penataan dan pengelolaan. “Penelitian saya tentang desa, di Pecatu saja, penduduk pendatangnya jauh lebih banyak dari penduduk aslinya, bukan masalah penduduk pendatang dan asli tetapi efek dari akibat tidak terkelola bisa menimbulkan kejahatan dan kriminalitas yang tinggi” papar Subanda.
Permasalahan lainnya yaitu konflik internal, mengingat konflik internal desa adat dan antar desa adat tinggi. Salah satu buktinya adalah munculnya kasus-kasus kesepekang. Permasalahan Bali berikutnya adalah masalah sampah. Dimana masalah sampah sangat berkaitan dengan masalah prilaku yang harus mendapatkan penanganan. Bali saat ini juga menghadapi permasalahan alih fungsi lahan yang harus mendapatkan perhatian karena berkaitan dengan ketahanan pangan.[bbn/mul]
Reporter: bbn/mul