Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Pasebaya Berkeyakinan Perlu Dilakukan Upacara Guru Piduka
Aksi Bule Panjat dan Menduduki Pelinggih Pura,
Kamis, 19 April 2018,
16:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com.Karangasem, Dari sudut padang niskala, Ketua Relawan Pasebaya Agung, I Gede Pawane berkeyakinan dengan kejadian aksi wisatawan mancanegara yang memanjat dan duduk di atas salah satu bangunan pelinggih di kompleks Pura Agung Besakih, hendaknya dilakukan upacara guru piduka dan bendu piduka.
[pilihan-redaksi]
Relawan yang berkecimpung dalam aksi kemanusiaan itu juga sangat menyayangkan aksi tak terpuji bule tersebut. Ia justru mempertanyakan kenapa aksi seperti itu bisa luput dari pantaun, mestinya jika seorang wisatawan berkunjung ketempat tepat suci minimal dari pihak pengelola memberikan penjelas mana yang boleh dan mana yang tidak boleh sebelum wisatawan bersangkutan memasuki tempat wisata terlebih tempat suci keagamaan.
Relawan yang berkecimpung dalam aksi kemanusiaan itu juga sangat menyayangkan aksi tak terpuji bule tersebut. Ia justru mempertanyakan kenapa aksi seperti itu bisa luput dari pantaun, mestinya jika seorang wisatawan berkunjung ketempat tepat suci minimal dari pihak pengelola memberikan penjelas mana yang boleh dan mana yang tidak boleh sebelum wisatawan bersangkutan memasuki tempat wisata terlebih tempat suci keagamaan.
Dirinya berharap kedepan, pihak terkait lebih selektif menugaskan anggotanya. Misalnya kalo masuk ke Pura Besakih harus ada pemandu lokal yang memberikan penjelasan dan mendampingi sehingga para bule tersebut tidak semena-mena masuk kedalam Pura.
"Kalo tempat wisata di luar daerah seperti di Candi Prambanan, jika mau masuk kesana ada hal yang tidak boleh dilakukan atau dilanggar," ujarnya.
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu, terkait video permohonan maaf soal aksi menduduki padmasana berdurasi kurang lebih 43 detik oleh Bule bernama Bernad dalam bahasa Bali tersebut juga menuai banyak pertanyaan.
Sementara itu, terkait video permohonan maaf soal aksi menduduki padmasana berdurasi kurang lebih 43 detik oleh Bule bernama Bernad dalam bahasa Bali tersebut juga menuai banyak pertanyaan.
Di dalam video, Bule tersebut meminta maaf dan menyatakan tidak tahu bahwa apa yang dirinya lalukan itu (memanjat red") adalah perbuatan yang salah. Padahal jika dilihat pada saat video pemanjatan itu, Bule tersebut memakai kamben entah itu menyewa atau membawa sendiri yang itu artinya dirinya tahu bahwa akan masuk ke areal suci.
Pawana berharap, Kejadian ini bisa diambil hikmahnya dan dijadikan sebuah pembelajaran agar kedepan para pemandu yang mengantar wisatawan ke Besakih agar lebih berkoordinasi dengan pihak pengelola.
"Kita tidak menyelahkan siapa siapa, tetapi kedepan mari kita menjaga, agar kesucian pura besakih benar benar terjaga," tandasnya. (bbn/igs/rob)
Berita Karangasem Terbaru
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025