Pencuri Menggondol Uang Untuk Ngaben Rp60 Juta
Rabu, 11 Juli 2018,
07:25 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Beritabali.com,Tabanan. Uang untuk upacara ngaben sebesar Rp60 Juta yang disimpan di rumah Bendahara Adat Desa Pakraman Bonian, I Gusti Made Muliana di Banjar Bonian, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan digondol maling. Maling juga mencuri uang pensiunan ayah korban sebesar Rp8 Juta.
[pilihan-redaksi]
Aksi tersebut diketahui Senin (9/7) sekitar pukul 11.30 saat korban pulang dari ngayah di tempat tetangganya. Kapolsek Selemadeg Kompol I Nyoman Sukadana membenarkan aksi pencurian di rumah korban I Gusti Made Muliana. Hingga saat ini pelaku masih dalam penyelidikan pihaknya. "Sabar ya masih lidik," ujar Kompol Sukanada, Selasa ( 10/7).
Aksi tersebut diketahui Senin (9/7) sekitar pukul 11.30 saat korban pulang dari ngayah di tempat tetangganya. Kapolsek Selemadeg Kompol I Nyoman Sukadana membenarkan aksi pencurian di rumah korban I Gusti Made Muliana. Hingga saat ini pelaku masih dalam penyelidikan pihaknya. "Sabar ya masih lidik," ujar Kompol Sukanada, Selasa ( 10/7).
Sementara itu informasi pencurian ini diketahui pada Senin (9/7) siang sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu rumah korban dalam keadaan sepi dan pintu sudah dalam keadaan terkunci, ditinggal ngayah oleh korban ke tetangga dan tinggal ke sawah oleh orang tuanya.
Usai ngayah korban pulang dan sampai di rumah korban Muliana merasa curiga dan tidak beres ketika masuk ke kamarnya. Ia pun membuka pintu almari kamarnya didapati uang sebesar 60 juta telah raib. Uang itu milik adat. Sementara itu uang Rp8 juta dari gaji ke-13 orang tua korban juga berhasil dibawa kabur pencuri. Sehingga total ada Rp 68 juta uang diambil pencuri.
Perbekel Desa Antap, I Ketut Wastika menjelaskan kejadian itu diperkirakan siang hari ketika rumah korban dalam keadaan sepi. Pelaku diperkirakan masuk lewat jendela, kemudian saat mengambil uang tersebut dengan kunci yang letaknya sudah diketahui pelaku di bawah telapak meja ruang tamu korban. "Itu yang dicuri uang adat, uang urunan untuk ngaben massal dan uang pensiunan orang tuanya," terang Wastika.
Menurut Wastika uang urunan krama dengan uang adat dan uang pensiunan diletakkan berbeda. Jika uang pensiunan dengan gaji ketiga belas ayah korban sebesar Rp8 juta diletakkan berdekatan dengan tempat kunci.
Ia juga menjelaskan, uang urunan krama sebesar Rp 60 juta rencananya akan dibayarkan untuk membeli upakara. Sehingga tanggung diletakkan di LPD karena segera difungsikan. "Menurut informasi warga yang sudah bayar uang urunan tersebut baru 4 orang dengan jumlah berbeda-beda," jelasnya.
[pilihan-redaksi2]
Peristiwa ini pun sudah dilaporkan ke pihak Polsek Selemadeg oleh warga dengan harapan agar segera terungkap karena uang ini adalah milik krama yang sudah susah payah dikumpulkan untuk upacara ngaben. "Rumah Bendahara ini sebenarnya sudah tiga kali kemalingan, pertama beras, kedua uang sebesar Rp 1 juta, dan ketiga kejadian ini," ungkap Wastika.
Peristiwa ini pun sudah dilaporkan ke pihak Polsek Selemadeg oleh warga dengan harapan agar segera terungkap karena uang ini adalah milik krama yang sudah susah payah dikumpulkan untuk upacara ngaben. "Rumah Bendahara ini sebenarnya sudah tiga kali kemalingan, pertama beras, kedua uang sebesar Rp 1 juta, dan ketiga kejadian ini," ungkap Wastika.
Bahkan ia pun mengintruksikan jika pelaku tertangkap oleh warga disarankan langsung memberikan pelajaran. Sebab warga sudah merasa jengkel karena pencurian juga terjadi sekitar dua minggu lalu dirumah Jero Mangku Puseh Desa Pakraman Soka masuk wilayah Banjar Soka Kelod, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg.
Uang sebesar Rp 20 juta dan emas bali seberat 70 gram juga digondol maling. Dimana pelaku diperkirakan masuk lewat jendela yang dicongkel saat rumah dalam keadaan sepi ditinggal ngayah oleh korban. "Pelaku juga belum tertangkap," jelasnya. Ia berharap dua kasus pencurian yang terjadi di desannya segera bisa diungkap oleh pihak kepolisian. (bbn/nod/rob)
Berita Tabanan Terbaru
Reporter: bbn/nod